
Kepala Desa Hutapea Banuarea Hermanto Hutapea di lokasi pembangunan TPT tebing Dusun Nagatimbul. PALAPA POS/Hengki Tobing
Antisipasi Longsor, Pemdes Hutapea Bangun TPT
TAPUT - Pemerintah Desa Hutapea Banuarea, Tapanuli Utara membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) untuk mengantisipasi longsor tebing pembatas rumah penduduk di Dusun Nagatimbul dengan rumah penduduk di dusun parmulaan.
Kepala Desa Hutapea Banuarea, Hermanto Hutapea kepada palapapos.co.id, Jumat (13/9/2019) menerangkan, pembangunan TPT itu sangat diperlukan mengingat rumah di Dusun Nagatimbul, tepatnya diatas pembangunan TPT itu, sangat rawan longsor akibat tebing sudah mulai terkikis air.
Dikwatirkan, jika hujan deras turun, tebing tersebut akan longsor dan rumah penduduk di dusun nagatimbul akan terseret longsoran yang kemudian menimpa rumah dibawahnya atau yang berada di dusun parmulaan.
"Karena itu untuk menahan tebing pembatas Dusun Nagatimbul dan Dusun Parmulaan, maka kita bangun TPT setinggi 4,60 meter dengan panjang 100 meter itu dengan biaya senilai Rp 438.413.362 dengan sumber dana dari dana desa anggaran tahun 2019," terang Hermanto.
Namun kata Hermanto, pembangunan TPT tersebut belum cukup untuk mengatasi kekwatiran warga akan terjadinya longsor. Pasalnya, lanjut Manto, ketinggian tebing mencapai kurang lebih 11 meter. Sedangkan TPT yang dibangun hanya setinggi 4 meter lebih.
"Jadi 8 rumah tangga yang berada di Dusun nagatimbul yang rumahnya diatas pembangunan TPT ini telah sepakat rumahnya dibongkar. Dan selanjutnya permukaan tanah mereka dipangkas rata dengan tinggi TPT itu. Namun mereka juga berharap ada bantuan untuk pembanguna rumah mereka nantinya," katanya.
Lebih lanjut diterangkan Hermanto, untuk menindaklanjuti usulan masyarakat tersebut, pihaknya akan meminta bantuan alat berat dari Pemkab Taput untuk meratakan permukaan tanah di Dusun Nagatimbul.
"Sedangkan untuk pembangunan kembali rumah warga dusun nagatimbul, akan kita usulkan bantuan dari pembangunan rumah dari bantuan stimulan perumahan swadaya dari kementerian," ucapnya.
Sementara itu, Jelita Siregar, warga Dusun Nagatimbul kepada palapapos mengatakan, jika hujan turun, mereka selalu waswas akan terjadi longsor yang menyeret rumah mereka. Oleh karena itu, 8 rumah tangga warga Dusun Nagatimbul telah sepakat rumahnya dibongkar dan permukaan tanah diratakan dengan tinggi TPT demi terhindar dari bencana longsor.
"Soal pembangunan rumah kembali akan kita upayakan. Namun kalau bisa, Pemerintah juga dapat memberikan bantuan," harapnya. (eki)