
Warga Dusun Repa Kelurahan Sipolha, Simalungun, tengah beraktivitas dimalam hari menggunakan lampu teplok dan api unggun. PALAPAPOS/Jes Sihotang
74 Tahun Merdeka, Desa Huta Repa di Simalungun Tiap Malam Gelap Gulita
SIMALUNGUN - Meski sudah 74 tahun NKRI Merdeka, namun warga Huta (dusun) Repa, Kelurahan Sipolha, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, belum dapat menikmati saluran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang kini ditangani PLN Ranting Parapat untuk wilayah Parapat dan sekitarnya.
Keluhan itu itu dituturkan warga Repa, Jabinaham Bakkara (82), Robin Manik (35) T. Galimbat Bakkara (73) dan D. Purba (40) mengeluhkan minimnya perhatian pihak PLN dan mereka menantikan akses listrik ke perkempungan ini.
Alhasil, akibat tidak adanya listrik, maka sebagian warga sudah eksodus keluar daerah hingga menelantarkan perladangannya hingga puluhan tahun, padahal daerah ini sangat potensial dalam bidang pertanian dan pengembangan Pariwisata.
Diketahui, potensi Desa Huta Repa di Simalungun dilihat dari sisi pertanian memiliki spesifik tanaman pertanian, dimana satu-satunya di Provinsi Sumatera Utara sebagai daerah penghasil Biji Cengkeh dengan hamparan ratusan hektare dan hasilnya ratusan ton per tahun ada di daerah ini.
Meski memiliki potensi besar, namun para penduduk yang sudah puluhan tahun eksodus dan enggan pulang untuk mengolah pertanian, bahkan mendirikan rumah akibat tidak adanya akses PLN atau Lampu penerangan. "Padahal untuk memasang tiang-tiang berkabel itu sudah sangat gampang saat ini dan warga yang tersisa disana tetap menunggu perhatian pihak Pemerintah dan PLN ke Dusun Repa," katanya.
Lebih jauh, D Purba menambahkan, dari sudut pertanian wilayha ini mempunyai ciri khas hasil daerah yaitu Cengkeh sementara dari sudut agrowisata juga memiliki potensi yang luar biasa, dimana daerah ini langsung berhadap-hadapan dengan Pulau Samosir, Tuk Tuk Siadong yang hanya diperkirakan berjarak sekitar 4.000 meter antara Repa-Tuktuk.
Sehingga, sambungnya, bila daerah ini dijadikan sebagai sayap Kota wisata Parapat sudah pasti saling mendukung demi Destinasi Wisata sesuai Program Presiden Jokowi dengan Nawacita.
Sementara itu, ketika hal ini dikonfirmasi kepada kepala lingkungan Kelurahan Sipolha, Japun Manik mengakui bahwa lampu penerangan negara belum masuk pada sebagian daerah pada perkampungan itu, tahun lalu sudah ada pemasangan kepada warga.
Namun, tambahnya, pemasangan belum seluruhnya masih tahap perkampungan bawah, hanya pada sekitar pantai saja, dimana tahun 2013 adanya swadaya warga untuk pembukaan akses jalan yang menghubungkan Huta Sileutu dengan huta Ujung Mauli, termasuk kepada warga yang berdomisili lebih banyak tinggal pada jalur akses jalan yang dibuka, sehingga saat ini pihaknya telah menerima 20an fotocopy KTP dan KK untuk pengajuan permohonan pemasangan Meteran PLN. (jes)