Ratusan warga Perumahan Harapan Indah Medan Satria, menuntut PT Hasanah Damai Putra Group untuk menyediakan tandon air, pompa dan alat berat guna mengurai banjir di wilayah tersebut. PALAPAPOS/Nuralam

Warga Korban Banjir Geruduk PT Hasanah Damai Putra

BEKASI - Ratusan warga terdampak banjir di Perumahan Harapan Indah, RW 16, 17, 18, 19 dan 20, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (25/2/2020), menggeruduk Kantor PT. Hasana Damai Putra Group (HDP) di Jalan Boulevar Hijau Raya nomor Kavling 33-35.

Ketua RT 02 RW 018 Kelurahan Pejuang, Renaldi mengatakan, dirinya adalah salah satu korban bencana banjir di lingkungan Perumahan Harapan Indah (HI). Dia mengakui banjir kali ini lebih parah dari bencana 1 Januari 2020.

"Saya tinggal disini lebih dari 25 tahun, tapi baru pertama kali banjir separah ini. Rumah saya sudah tinggi tapi tetap saja masuk sampai selutut kaki," kata Renaldi.

Imbas dari banjir, kata Renaldi, menyebabkan terjadinya pemadam listrik. Klimaksnya, warga mendemo PT HDP menuntut pertanggungjawaban.

"Enam tahun lalu pernah terjadi tapi tidak ada respon dari HDP. Jangka pendek warga meminta pompa air dan jangka panjangnya warga ingin ada polder air," ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Kordinator Aksi Warga Perum Harapan Indah, Wana Alamsyah mengaku, tuntutan warga ada tiga hal dalam aksi yang diserukan kepada PT HDP.

Pertama, warga menuntut menyiapkan pompa air dalam waktu 1x24 jam, karena perumahan warga masih tergenang air. Tidak hanya itu, menurut Wana Alamsyah, banjir yang terjadi kali ini telah merenggut dua korban jiwa.

"Seharusnya perusahaan sebagai otoritas yang memiliki kewenangan dalam mengelolah perumahan ini. Itu memiliki pertanggung jawaban. itu yang pertama," ucapnya.

Yang kedua, kata dia, warga meminta kepada HDP mengeluarkan alat berat berupa Eskavator untuk mengeruk seluruh sedimentasi dan lainnya.

"Agar lebar saluran air benar-benar normal kembali, kalau seandainya dilihat di perumahan warga HI. Saluran airnya sangat sempit," ujar Wana Alamsyah.

Tuntutan ketiga, ia dan warga minta pihak HDP membuatkan tandon air. Karena di perumahan warga saat ini tidak ada penampungan air.

"Kita kebanjiran dari tanggal 22 sampai sekarang. Dan volume airnya mencapai 150 centimeter. Surut tanggal 23 kemudian kembali banjir lagi sekarang," beber Wana Alamsyah.

Dia menduga, sejauh ini tidak ada mekanisme evaluasi yang dilakukan pihak HDP dalam mengurai masalah banjir.

"Selama 3 jam kita melakukan aksi, Alhamdulillah pihak HDP menandatangani tuntutan kita, besok HDP menyiapkan pompa dan Eskavator," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Perwakilan PT. HDP Group Devision Head TM, Gunawan mengatakan, pihaknya telah sepakat dan berjanji menyiapkan pompa air untuk warga.

"Ya kita sudah sepakat, besok kita akan siapkan Eskapator dan pompa air untuk warga. Untuk tandon air diusahakan dalam waktu enam bulan," kata Gunawan. (lam)

Previous Post Siasati Defisit Secara Nasional, Pemkab Taput Gunakan Strategi Rasionalisasi Anggaran
Next PostKPKNL: Kami Menunggu Permohonan Lelang dari Pemkot Bekasi