
Drainase dari preservasi pelebaran jalan Dolok Sanggul-Siborongborong masih terbuka sehingga warga kewalahan akses ke rumah. PALAPAPOS/Andi Siregar
Warga Kecewa, Proyek Preservasi Pelebaran Jalan Dolok Sanggul-Siborongborong Tinggalkan Beban
DOLOK SANGGUL - Warga Desa Dolok Margu, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), kecewa atas proyek pekerjaan preservasi pelebaran jalan Dolok Sanggul-Siborongborong yang terealisasi akhir tahun 2018. Pasalnya, atas pekerjaan proyek yang berbiaya Rp19 milar lebih itu, pihak kontraktor malah meninggalkan beban kepada masyarakat tanpa alasan yang jelas.
Jueden Silaban, kepada wartawan, Selasa (5/3/2019) mengaku kecewa kepada pihak kontraktor. Sebab dalam pekerjaan proyek itu, pihak kontraktor malah tidak profesional dan meninggalkan beban kepada warga yang terdampak atas proyek itu.
“Kita kecewa dan sangat kecewa kepada pihak kontraktor dari PT Barelang Konstruksi. Sebab dalam proyek preservasi pelebaran jalan Dolok Sanggul-Siborongborong itu, telah dilakukan pengerukan untuk penyambungan saluran drainase. Namun untuk pengerukan tadi, pihak kontraktor harus membongkar plat deker yang ada dan berjanji akan melakukan perbaikan. Namun janji tersebut tinggal janji hingga meninggalkan beban kepada warga,” ujarnya.
Tidak hanya itu, diatas saluran drainase yang disambung tadi, katanya, tidak semua dibuat plat deker di depan rumah warga. Sehingga warga yang terdampak atas proyek preservasi pelebaran jalan Dolok Sanggul-Siborongborong masih kewalahan untuk akses ke rumah khususnya yang mempunyai kendaraan roda empat.
Senada juga disampaikan, Jau Silaban, atas pengerukan saluran drainase tadi, dirinya harus membuat titik darurat pengganti plat deker. “Pekerjaan kontraktor ini sangat kita sesalkan. Padahal, sebelumnya pihak kontraktor berjanji akan membuat plat deker diatas drainase untuk akses jalan kerumah,” katanya.
Disisi lain, Menak Silaban, justru menyoal pembongkaran akses jalan, tempat dorsmer dan tambal ban yang hingga saat ini belum juga diperbaiki pihak kontraktor.
Menurutnya, karena pekerjaan proyek preservasi pelebaran jalan Dolok Sanggul-Siborongborong itu, ia harus kehilangan mata pencaharian dari usaha dorsmer dan tambal ban.
“Proyek pelebaran jalan ini, justru merugikan kita. Janji kontraktor untuk melakukan perbaikan hanya isapan jempol. Sebab, hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan terhadap apa yang telah dibongkar pihak kontraktor,” kesalnya.
Menyikapi permasalahan itu, pihak kontraktor, Baringin Tampubolon saat dikonfirmasi wartawan via ponselnya tidak membuahkan jawaban. Meski terdengar nada panggilan, namun yang bersangkutan enggan memberi jawaban.
Ditinggali pesan melalui aplikasi WhatsApp, namun hingga berita ini dikirim ke redaksi, Baringin juga belum memberi jawaban. (and)