
Wakil Bupati Humbahas Saut Parlidungan Simamora bersama Ketua DPRD Humbahas Manaek Hutasoit serta beberapa pimpinan OPD tengah menikmati sajian kuliner UMKM. PALAPA POS/Andi Siregar
UMKM Binaan Dekranasda Humbahas Manjakan Pecinta Kuliner
DOLOK SANGGUL - Ditengah hiruk-pikuk penyambutan Natal, beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menampilkan warna baru. Pasalnya, dalam rangkaian Karnaval Natal di lapangan Merdeka Dolok Sanggul, Sabtu (15/12/2018), para pegiat UMKM binaan Dekranasda dan Kopedagin Humbahas manjakan para pecinta kuliner.
Uniknya, UMKM itu menyajikan aneka kuliner budaya lama dan baru yakni, lappet pohul, cendol, mie gomak, kue panukkup, sasagun, donat rasa kentang, sate lilit ikan nila, sate B2, kopi whine, kripik andaliman, kacang andaliman, pizza andaliman, brounis buah, bolu pisang, bolu ubi ungu, binsum B2 dan lainnya.
Alhasil, dari berbagai macam sajian kuliner diatas akhirnya laris manis dinikmati peserta karnaval Natal dan masyarakat khususnya para pecinta kuliner.
Horsarnim Purba, staf Kopedagin Humbahas kepada wartawan mengatakan, bahwa sajian kuliner dari UMKM itu merupakan bagian dari peningkatan ekonomi kreatif masyarakat menengah kebawah.
“Melalui kegiatan ini, harapan kita, pendapatan ekonomi kreatif menengah kebawah ini dapat meningkat dan memperoleh keuntungan atas penjualan aneka kuliner dalam varia Natal,” sebutnya.
Perempuan berambut pirang itu juga memaparkan, bahwa UMKM tadi juga bertujuan untuk memotivasi masyarakat (pelaku ekonomi kreatif) untuk bersatu meningkatkan taraf hidup dengan membentuk pujasera (pusat jajanan serba ada).
“Melalui wadah Pujasera, mereka akan meningkatkan kualitas dagangannya masing-masing. Dan ini diharapkan bukan lagi usaha sampingan. Contohnya, mereka harus bangga dengan usaha mereka, bangga sebagai tukang cendol, mie gomak atau pembuat kue panukkup. Sebab pembuat jajanan tadi bukanlah rendah dan tidak perlu minder. Nah, disinilah nanti pihak kopedagin bekerjasama merangkul agar warisan budaya lama ini tetap terpelihara dan lestari,” terangnya.
Target Kopedagin, sesuai visi-misinya bidang perdagangan adalah untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. “Bahwa pembuat lappet pohul-pohul atau warisan budaya lama itu bukan profesi rendah. Kadang dengan mendorong gerobak menjajakan dagangannya mereka jadi minder. Kita mau mengangkat dan martabat bahwa mereka itu berharga, mempunyai pasar dan diminati. Di event-event lainnya kita ingin mereka ada dan tidak terkikis dengan makanan-makanan modern," terangnya.
Selain jajanan kuliner diatas, di sela varia Natal, Hosarnim menambahkan, bahwa mereka juga menghadirkan Handcraft Trade Fair (Craf) sebagai mitra dari Kopedagin dan Dekranasda.
Craf itu menampilkan ulos batak, ukiran ornamen batak, kain Humbang Sibori dan batik khas Humbahas dengan motif cap pahlawan nasional SM Raja XII, motif gorga simeol-eol, motif ulos jugia dan motif biji serta daun kopi. (and)