Bupati Taput Nikson Nababan, Ketua TP PKK Satika Simamora, Kajari Tatang Darmi, Kapolres AKBP Horas M Silaen, Dandim O210 TU Letkol Inf Rico Siagian tampak Manortor dalam Ritual Mangalahat Horbo. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Ritual Mangalahat Horbo Warnai Festival Budaya 'Matumona'

MUARA - Puncak festival budaya Batak atau disebut Matumona yang dipusatkan dipinggiran Danau Toba Muara Tapanuli Utara diwarnai ritual Mangalahat Horbo (Kerbau).

Ritual Mangalahat Horbo atau menyembelih Kerbau dilakukan dalam satu prosesi adat Batak yang sakral di lapangan SD Negeri Desa Hutanagodang, Rabu (17/10/2018).

Tampak hadir, Bupati Taput Nikson Nababan didampingi Ketua TP PKK Satika Simamora, Forkompinda Kapolres AKBP. Horas M Silaen, Dandim 0210 TU Letkol.Inf. Rico Siagian, Kajari Tatang Darmi, Kementerian Kebudayaan.

Sebelum ritual Mangalahat Horbo, seluruh peserta festival maupun warga berjalan kaki dari Desa Unte Mungkur serta wajib menggunakan Ulos. Penggunaan Ulos saat Festival juga dalam rangka Hari Ulos Nasional yang diperingati saat itu.

Ritual Mangalahat Horbo dilakukan tokoh Bius dan Raja Adat di Muara sebagai bentuk ucapan terima kasih atas dipusatkannya Muara lokasi kegiatan Festival Tenun Nusantara.

Ketua panitia festival Matumona Jusman Sinaturi mengungkapkan, kegiatan Matumona merupakan rangkaian kegiatan Festival Tenun Nusantara.

Salah satu agendanya yang telah dilaksanakan Booth Camp Partonun, Mural (melukis dinding), Manortor , Martonggo Raja dan puncak Mangalahat Horbo.

"Kami tidak dapat bekerja tanpa dukungan dan partisipasi Camat, Kades," ungkap Jusman yang sering dipanggil Kampung Jaman.

Matumona dikatakannya punya arti kembali ke asal, yakni membangkitkan serta melestarikan budaya Batak. "Muara kaya akan budayanya dan kita berniat melestarikan melalui event-event maupun festival kultur Batak," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan, festival ini sarana menggalakkan Muara sebagai kota pariwisata.

"Ini hanya pemicu, dan saya berharap agenda serupa dapat diciptakan masyarakat untuk memancing kunjungan wisatawan," terangnya.

Nikson menegaskan, jangan hanya berharap anggaran APBD dan APBN untuk menciptakan event. "Mulai saja dulu dan bila berjalan dengan baik pasti akan timbul kepercayaan pusat, dana desa bisa juga dikucurkan mendukung agenda wisata di Muara," tukasnya. (als)

Previous Post Mulia: PT TPL Beroperasi Sesuai Aturan
Next PostInovasi Ulos Taput Bertransformasi di FTN