Penegak Hukum Diminta Turun ke Lapangan Periksa Lapen Lumban Nauli-Buhit
DOLOK SANGGUL - Rendahnya kualitas pengaspalan lapisan penetrasi (lapen) Jalan Lumban Nauli-Buhit, Desa Riaria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), diduga buntut dari pengerjaan yang asal jadi.
warga Desa Riaria, Reinton Siregar kepada wartawan kemarin, meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turun langsung dan cek lapangan atas kualitas pekerjaan tersebut. “Pekerjaan ini sudah sepatutnya mendapat perhatian dari APH. Pekerjaan ini juga bisa sebagai sampel atas lemahnya pengawasan dari pemerintah dan bobroknya rekanan,” ungkapnya.
Senada juga diakui, Kepala Desa Riaria Rusman Siregar menuturkan, pasca selesai dikerjakan akhir Desember 2018, diketahui pekerjaan tersebut terkesan amburadul. Dimana pada beberapa titik, jalan yang baru diaspal tersebut sudah terkelupas. “Bagaimana kita bilang kualitasnya bagus, baru hitungan hari saja beberapa titik sudah terkelupas,” ujarnya.
Sesuai dengan papan informasi yang diperoleh di lokasi, bahwa proyek pengaspalan jalan Lumban Nauli-Buhit itu dari Dinas PUPR Humbahas, dikerjakan penyedia jasa CV Rade Nauli dengan Nomor Kontrak: 10/SPK/BM.II/DPUPR/X/2018 tertanggal 22 Oktober. Harga Kontrak Rp199.700.000 dengan sumber dana dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2018.
Kadis PUPR Humbahas Jhonsosn Pasaribu melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Petrus Rajagukguk kepada wartawan via selulernya, Minggu (20/1/2019) mengaku, bahwa untuk pekerjaan pengaspalan diatas pihaknya bersama rekanan sudah melaksanakan kontrak dengan baik.
Jikapun ada temuan atau teguran dari pihak Inspektorat, pihaknya sudah melakukan kembali perbaikan. “Kita sudah lakukan lagi perbaikan sesuai dengan teguran pihak Inspektorat. Dalam perbaikan itu, kita sudah menurunkan kembali stone walas dan penyiraman ulang aspal untuk lapen,” ujarnya.
Disinggung apa poin teguran dari pihak Inspektorat, Petrus menjelaskan, dalam pekerjaan itu beram jalan kurang sertu. Petrus juga meyakinkan wartawan, bahwa dalam pekerjaan itu, pihaknya sudah menerapkan standar sesuai dengan kontrak kerja. “Dalam pekerjaan itu, semua sudah memenuhi unsur yakni pemakaian batu cruiser, batu 3,5 batu 2,3 dan split,” jelasnya.
Pun demikian, bilamana ada kekurangan, Petrus juga meminta wartawan untuk turun secara bersama-sama kelapangan untuk mengecek langsung kulaitas pekerjaan. “Kalau ada waktu nanti kita bersama-sama kelapangan,” pintanya dari sambungan selulernya. (and)