Pemkab Humbahas Laporkan Siaga Darurat ke Pemprovsu
DOLOK SANGGUL - Jalan Provinsi penghubung Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas)-Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kabupaten Pakpak Bharat kondisinya nyaris putus. Menyikapi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbahas, melalui BPBD setempat melaporkan siaga darurat kepada Pemprovsu.
Kepala Pelaksana BPBD melalui Humbahas, Tumbur Hutagaol melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Anggiat Manullang kepada wartawan, Jumat (22/2/2019) di kantornya, mengatakan, melihat kondisi jalan provinsi yang menghubungkan Humbahas-Tapteng dan Pakpak Bharat yang berada di perlintasan Aek Godang Desa Arbaan Kecamatan Onaganjang itu, pihaknya sudah melaporkan ke Binamarga dan BPBD Provinsi dengan tembusan ke Gubernur Sumatera Utara.
Dalam tersebut, pihaknya menyampaikan bahwa jalan provinsi di perlintasan Aek Godang Desa Arbaan, Kecamatan Onanganjang sudah dalam keadaan siaga darurat. Jika tidak segera ditangani maka jalan yang menghubungkan Kecamatan Dolok Sanggul Kecamatan Pakkat bahkan Kabupaten Humbahas-Tapteng dan Pakpak Bharat itu akan putus.
“Melalui sudat resmi yang ditandatangani bapak Bupati, kiita sudah melaporkan kondisi jalan tersebut ke pihak provinsi agar segera ditangani,” kata dia.
Sesuai dengan tingkat kewenangan pemerintah, bahwa Pemkab Humbahas hanya sebatas mengkordinaskian ke pihak Provinsi. Membantu akomodasi atau mobilisasi alat berat jika dalam keadaan tanggap darurat. “Untuk perbaikan dan penanganan jalan provinsi, kewenangan kita terbatas,” ujarnya.
Sebelumnya, pantauan wartawan, setidaknya, 3/4 kondisi badan jalan terlihat sudah tergerus longsor akibat hujan terus menerus menggerogoti ruas jalan. Ruas jalan yang tak sanggup menahan luapan air membuat kerusakan jalan semakin parah tergerus hingga sepanjang 50 meter dengan menyisakan lebar jalan kurang dari 2,5 meter.
Jika tidak segera ditangani, dikawatirkan dapat mengganggu sistem transportasi serta perekonomian warga untuk memasarkan hasil pertanian/barang dagangan.Sebab, sejauh ini, tidak ada dek penahan jalan disekitar lokasi membuat pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas terlihat harus ekstra hati-hati demi menjaga keselamatan karena dihadapkan dengan jurang mencapai kedalaman 100 meter lebih berada tepat disisi kiri dan kanan jalan.
Tolhas (39), pengendara melintas mengatakan kerusakan jalan itu sudah berlangsung 3 tahun dan meresahkan para pengguna jalan.
“Jalur ini satu-satunya akses ke Dolok Sanggul dari Kecamatan Pakkat begitu juga dari arah Barus (Tapteng). Memang udah berapa kali diperbaiki mulai 3 tahun lalu namun tetap saja longsor, bahkan kondisi terparah 2 bulan terakhir. Ini sangat memprihatinkan sekaligus khawatir sewaktu-waktu bisa putus total jika tidak segera diperbaiki,” ucap Tolhas.
Sementara, warga setempat, yang mengaku marga Purba, saat ditemui dilokasi mengaku bahwa kondisi itu terkesan dilakukan pembiaran oleh instansi terkait.
“Setiap hari kondisi jalan semakin sempit, sekarang hanya pas-pasan untuk ukuran satu mobil. Kita berharap provinsi segera turun menangani secara serius, jangan seperti kemarin baru diperbaiki belum apa-apa sudah rusak kembali longsor. Seperti asal kerja saja, janganlah sampai jatuh korban dulu baru diperhatikan. Bila perlu, kita mohonkan diganti saja dengan jembatan supaya tidak seperti ini terus kondisinya,” ungkap Purba. (and)