
Suasana seminar sosialisasi cegah stunting di puskesmas Sarulla Pahae Jae difasilitasi SOL dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Taput. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Peduli Warga Sekitar, SOL Gencar Sosialisasi Cegah Stunting
PAHAE JAE - Perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) Sarulla Operation Limited semakin gencar mensosialisasikan pencegahan penyakit Stunting.
Penyakit Stunting (Tumbuh Kerdil) yang setahun terakhir hangat dibahas secara nasional menjadi target SOL untuk ditekan terutama di wilayah kerjanya.
Kali ini, giliran kader Posyandu di wilayah SIL, yakni Desa Silangkitang, Sigurung Gurung, Pardamean Nainggolan, Pardomuan Nainggolan, Siopat Bahal dan Sitoluoppu Pahae Jae dipusatkan di Puskesmas Sarulla, Senin (6/5/2019).
Mewakili perusahaan SOL CSR Supervisor, Fella Situmorang didampingi Nina Sitompul menekankan agar peran serta kader bisa menekan penyakit Stunting.
Seminar sosialisasi yang dilakukan perusahaan bentuk kepedulian agar warga di wilayah kerjanya tahu apa itu Stunting dan dapat mencegah sejak dini. "Kita adakan ini agar kader tahu apa itu Stunting dan bagaimana cara mencegahnya melalui sosialisasi saat menggelar Posyandu," katanya.
Perusahaan dalam kehadiran maupun aktivitasnya menunjukkan kepedulian serta tanggung jawab melalui CSR (Community Social Responsibility). "Selain mendukung pendidikan, SDM perusahaan juga punya tanggung jawab bagaimana mengentaskan masalah kesehatan yang timbul ditengah-tengah masyarakat," jelasnya.
Fella berharap melalui sosialisasi ini akan berdampak positip bagi ibu muda maupun yang akan menjalani pernikahan. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan masyarakat dan perusahaan sesuai aturan tetap akan melakukan program sosial," tukasnya.
Kepala Puskesmas Sarulla dr Andy Sitompul dalam kesempatan itu mengapresiasi seminar yang difasilitasi SOL. "Sangat positif dan para kader pasti akan menambah ilmunya tentang stunting yang belakangan ini hangat dibahas," katanya.
Kabid Kesehatan Masyarakat, Nora Nababan yang tampil selaku narasumber dihadapan kader Posyandu banyak memberikan pengetahuan mengenai stunting.
Dikatakannya, penyakit stunting atau dikenal dengan tumbuh kerdil saat anak seusianya muncul akibat kurangnya nutrisi ataupun asupan makanan sejak dalam kandungan.
"Bukan semua yang badannya kecil itu stunting. Ada kriteria yang hanya dokter bisa mengatakan anak itu terkena penyakit stunting," katanya.
Nora menambahkan, stunting bisa dicegah melalui asupan gizi cukup sejak bayi dalam kandungan. "Tidak perlu mahal tapi makanan itu cukup gizinya. Jika dicegah sejak dini maka potensi anak terkena Stunting tidak akan terjadi," katanya. (als)