Bupati Taput Nikson Nababan, Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo, Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen bersama KH Anis Maftuhin, di rumah dinas Bupati Taput di Tarutung. PALAPA POS/Hengki Tobing

KH Anis Maftuhin Live dari Salib Kasih Sebut Taput Kota Toleran

TAPUT - KH Anis Maftuhin, pengasuh Pondok Pesantren WALI, Semarang, Jawa Tengah mengatakan, Kabupaten Tapanuli Utara sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama dan suku, sangat layak dijadikan tempat untuk belajar bernegara dan berbangsa.

Hal itu disampaikannya dalam acara ramah-tamah di rumah dinas Bupati Taput Nikson Nababan di Tarutung, Sabtu (5/10/2019) malam, di sela-sela kunjungannya di daerah yang dikenal sebagai penyebaran agama Kristen tersebut.

Kehadiran KH Anis Maftuhin bersama KH Akomaddien Sofa, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah, Brebes, Jawa Tengah yang juga Ketua Forum Silaturahmi Kyai Muda (FSKM) beserta rombongan disambut Bupati Taput Nikson Nababan dan istri Satika Simamora, Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen serta Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo, Ketua MUI Taput Syamsul Pandiangan.

"Kalau mau belajar tentang Indonesia, datanglah ke Taput dengan segala macam budaya dan keberagamannya. Dimana tidak selamanya mayoritas menindas yang minoritas," kata KH Anis Maftuhin.

Alumni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, itu menambahkan, contoh kerukunan umat beragama dan suku yang ada di Taput seharusnya dapat disiarkan seluas-luasnya seperti melalui media sosial. Ia juga mengatakan telah meminta Ketua Majelis Ulama Indonesia Tapanuli Utara untuk rutin menyuarakan hal tersebut.

"Saya sendiri juga sudah menayangkan live di facebook sedang berada di Salib Kasih untuk menyampaikan toleransi yang ada di Taput ini," katanya.

Atas kerukunan umat beragama dan suku yang sudah terjaga selama ini, Anis Maftuhin menyebut bahwa Taput layak menjadi kota toleran nomor satu di Indonesia.

"Kunjungan kami di Taput merupakan sejarah bagi kehidupan kami. Bahwa toleransi bukan sekedar tulisan atau jargon. Toleransi itu sudah mendarah daging di bumi Taput," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Taput Nikson Nababan dalam kesempatan itu membenarkan bahwa Tapanuli Utara merupakan daerah yang menjaga toleransi, saling menghormati dan menghargai antar agama dan juga suku.

"Saya kalau ada undangan ke mesjid, saya pasti datang. Kalau sedang tidak ada disini, pasti utus Wakil, Sekda atau pejabat lainnya. Ya memang, pemimpin itu harus menujukkkan bagaimana menghormati dan menghargai perbedaan itu. Dan bisa juga pimpinan agama Kristen mendatangi rumah ibadah muslim dan sebaliknya untuk bisa saling bertukar pikiran. Sehingga di bawah tidak ada gesekan. Kuncinya memang ada pada pemimpinnya," kata Nikson Nababan.

Bupati Nikson menambahkan, kehadiran Universitas Negeri di Tapanuli Utara nantinya juga diharapkan akan membuat warga luar yang kuliah di Taput akan melihat langsung tingginya toleransi di daerah itu sehingga dapat diceritakan di daerah asalnya.

"Terakhir saya sampaikan terima kasih atas kehadirannya di Taput ini. Saya titip saudara kami yang ada di daerah bapak. Saya minta agar warga batak dan gereja yang ada disana untuk dilindungi. Seperti kami juga mengasihi suku lainnya yang ada disini," kata Bupati Taput Nikson Nababan. (eki)

Previous Post Polisi: Tersangka Grup WA STM Jadi 12 Orang
Next PostNama Munarman Disebut dalam Kasus Penganiayaan Ninoy Karundeng