Kepala SMKN 1 Siatas Barita Lysbet Megawaty Simamora bersama jajarannya saat hadir menanggapi pengaduan sejumlah gurunya. PALAPA POS/Alpon Situmorang

Kepala SMKN 1 Siatas Barita Taput Bantah Bertindak Semena-Mena

TAPUT – Kepala SMKN 1 Siatas Barita Tapanuli Utara Lysbet Megawaty Simamora membantah keras tuduhan sejumlah guru dirinya bertindak semena-mena.

“Tidak benar saya bertindak semena-mena kepada guru dan menyalahgunakan jabatan sebagai Kepala Sekolah. Dan itu saya telah jelaskan langsung dihadapan Komisi E DPRDSU kemarin Senin," kata Lysbet, Rabu (28/11/2018).

Diakuinya memang tindakan disiplin dan intoleransi bagi siapa yang melanggar aturan sekolah baik guru maupun siswa merupakan bagian dari aturan untuk mendisiplinkan.

“Tugas Kasek berat, bayangkan lebih 100 pegawai baik guru PNS non PNS maupun administrasi harus diayomi. Dan berbagai macam karakter guru yang harus saya selami demi kelancaran belajar mengajar setiap harinya," ujar dia.

Wajar kata Lysbet ada yang tidak suka dengan gaya kepemimpinannya.

“Saya tidak ingin sekolah ini mundur karena kurang disiplin. Mungkin saja yang mengadu ke DPRD itu tidak suka atas tindakan tegas saya," tegasnya.

Lysbet memaparkan, dari puluhan guru yang mengadu memang sering ditegur akibat tidak disiplin kerja yaitu sering terlambat, absen, meninggalkan kelas saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung .

“Kadang saya sidak ke ruang kelas, tasnya di kelas tapi gurunya entah kemana, ngobrol di depan kelas saat pembelajaran sedang berlangsung, tidak lengkap perangkat pembelajarannya bahkan tidak ada, meninggalkan kelas untuk berpesta," jelas dia.

Jika dibiarkan, pasti siswa yang jadi korban bahkan tambah Lysbet para guru yang mengadu ke DPRDSU diakuinya mengintimidasi guru honor untuk mengikuti mereka.

"Saya tidak mau mencari-cari kesalahan, namun kunci keberhasilan adalah disiplin dengan mengadu ke DPRDSU berarti siswa terlantar proses belajar mengajarnya. Saya orangnya terbuka dan siap diajak bicara setiap saat demi kemajuan sekolah," tukasnya.

Sementara itu, pihak komite sekolah marga Matondang menyesalkan pengaduan sejumlah guru ke DPRSU.

“Sangat menganggu proses belajar mengajar. Apa fungsi kami selaku komite, kan bisa kita duduk bersama menyelesaikan tanpa harus melibatkan pihak luar," katanya.

Seharusnya selaku guru, Matondang meminta mampu menyikapi dan bersabar diri.

“Kalau begini siapa yang rugi, siswalah. Kami minta agar semua menahan egonya dan jangan ada mempolitisir masalah ini," pintanya.

Terpisah anggota DPRDSU Sarma Hutajulu saat ditanyakan masalah pengaduan sejumlah guru SMKN 1 Siatas Barita meminta diambil hikmahnya.

“Mari semua mengambil hikmahnya, Kasek dan guru yang bersiteru hendaknya mengoreksi diri masing-masing jangan sampai karena egonya siswa jadi korban," pinta anggota Komisi A DPRDSU tersebut.

Politisi PDI Perjuangan itu meminta jangan ada pihak-pihak lain yang melakukan politisir atas kekisruhan ini.

“Saya minta disudahi dan jangan ada menpolitisir, silakan duduk bersama mencari solusi sehingga siswa tidak jadi korban," pungkas Sarma. (als)

Previous Post Miliki Ganja, Polres Taput Bekuk Dua Pria dari Kedai Tuak
Next PostRekonstruksi Kasus Jafar Manik Peragakan Delapan Adegan