Kasat Pol PP Rudi Sitorus saat Sidak gas LPG subsidi 3 kg di Pasar Tarutung. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Kasat Pol PP Taput Sidak Gas LPG Subsidi di Pasar Tarutung

TAPANULI UTARA - Setelah kemarin melakukan inspeksi mendadak (Sidak) bagi pemilik usaha makanan di seputaran Kota Tarutung Taput, kini Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Rudi Sitorus, Rabu (11/9) 2019, kembai melakukan sidak ke Pasar Tarutung.

Bersama sejumlah anggota dari Bagian Perekonomian Setdakab Santo Sitorus, tim terjun langsung ditengah keramaian aktivitas pekan. Lantas, pandangan mata tim pun mengarah ke sebuah unit kendaraan jenis L300 yang didalamnya terdapat LPG bersubsidi 3 kg.

Lebih jauh, Rudi Sitorus pun menanyakan ke pemilik gas yang merupakan warga Adiankoting, terkait cara mendapatkan gas serta harganya. Pemilik gas lantas membawa Kasat Pol PP ke lokasi pembelian dan memang diakui harga gas subsidi dibeli seharga Rp25 ribu.

Penjual gas tersebut mengatakan, ia mengumpulkan dari beberapa titik untuk dijual kembali sehingga harganya pun dinaikkan.

Dalam kesempatan tersebut, Rudi Sitorus mengingatkan serta memberitahukan harga HET LPG Subsidi isi 3 kg sebesar Rp18 ribu dan meminta jangan lagi menjual harga melambung tinggi, termasuk kepada pangkalan pemilik marga Sibarani, dan saat dirazia kebetulan pasokan gas belum tiba.

Pemilik pangkalan mengatakan, pihaknya tidak pernah menyalurkan gas diluar wilayahnya dan harganya pun terjangkau.

Lebih jauh, Rudi Sitorus mengatakan, razia LPG subsidi isi 3 kg dilakukan akibat kelangkaan yang terjadi di Kota Tarutung.

"Kita kemarin turun ke pengusaha penjual makanan ataupun restoran tidak ada pemakai gas subsidi. Dan kita pun turun ke pasar karena ada info dijual hingga Rp25 ribu bahkan lebih," katanya.

Rudi pun mengatakan dengan sidak ini diharapkan pemilik pangkalan bisa langsung menyalurkan ke pemakai tepat sasaran.

"Kita coba dulu kordinasi berapa sebenarnya jatah kebutuhan LPG subsidi, serta bagaimana mekanisme penyalurannya agar bisa kita cari benang merah penyebab kelangkaan ini," tukasnya.

Sementara itu, Bagian Perekonomian Setdakab, Santo Sitorus mengatakan, untuk kebutuhan gas elpiji subsidi untuk Taput Rp130 ribu tabung per bulan.

Namun karena masih ada validasi rumah tangga sasaran yang kemungkinan berubah, pihaknya masih menggelar rapat besok bersama Dinsos serta BPS.

"Kita maunya pengguna gas LPG tepat sasaran namun pada kenyataannya banyak pemakai bukan sesuai peruntukan yakni masyarakat miskin. Melalui rapat nantinya kiranya dapat jelas berapa warga miskin di Taput yang nantinya pengguna gas LPG subsidi tersebut," tukasnya. (als)

Previous Post DPRD Jawa Barat Umumkan Susunan Delapan Fraksi
Next PostBupati Taput: Kegiatan OPD Harus Fokus, Jangan Melantur Dari Visi-Misi