TAPANULI UTARA - Saat mendatangi Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Jakarta, Senin (17/2/2020), Ketua TP PKK Tapanuli Utara, Ny Satika Nikson Nababan Simamora mengusulkan ke Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawanti agar dibuat wadah positif bagi korban pelecehan.

“Ya, kemarin kita datang dan diterima Ibu Menteri langsung di ruang kerjanya. Ya, saya usulkan agar di Taput dibuat wadah bagi korban pelecehan," kata Satika kepada palapapos.co.id, Selasa (18/2/2020).

Terutama kepada perempuan korban pelecehan dan korban lainnya mengakibatkan trauma bagi mereka.

“Ini perlu dibuat wadah supaya percaya diri mereka kembali dan ada solusi bagi pengalihan trauma mereka dengan salah satunya mungkin kreatifitas yaitu bentuk salah satu pembinaan kerajinan dan pendampingan," jelas Satika.

Tentunya kata Satika, konseling juga perlu dan waktu mereka bisa diisi dengan hal positif yang bisa menghibur dan mengalihkan perhatian mereka dari trauma.

“Saya sebagai bunda di Taput sangat mengharapkan itu ada, mungkin salah satu jalan untuk mengembalikan mental semangat kedepannya bagi para korban khususnya kaum perempuan dan anak. Dan itu yang saya minta ke Ibu Menteri," kata dia.

Satika juga menerangkan, moment di ruangan Menteri dimanfaatkan membahas kualitas hidup keluarga Pengrajin Tenun dan produk Wine Coffee Gogo serta menjelaskan bagaimana produk tenunan dari daerah Taput bisa mendunia.

“Kita paparkan ke Ibu Menteri promosi yang dilakukan selama ini termasuk tenunan dan keuntungannya bisa dinikmati pengerajin di Tapanuli Utara," imbuhnya.

Satika juga menjelaskan terkait dengan masalah perlindungan anak korban kekerasan dan anak Disabilitas mendapatkan pelatihan keterampilan agar lepas dari trauma.

Sementara itu, informasi yang diterima, Ibu Menteri langsung mengapresiasi dan menyambut baik rombongan Ibu Ketua TP PKK dari Tapanuli Utara.

Menteri Gusti Ayu Bintang Darmawanti bahkan menyatakan menangani persoalan masyarakat seperti KDRT atau pelecehan seksual di wilayah Tapanuli Utara, supaya dibuat semacam rumah perempuan tangguh atau perempuan mandiri semacam edukasi di wilayah Taput. (als)