BEKASI - Ketua Badan Pengurus Cabang Asosiasi Konstruksi Pemborong Indonesia Kota Bekasi, Mariyam Rahmawati membidik para pengusaha professional yang berintegritas untuk menjadi anggotanya. Hal ini ia katakan sebagai syarat utama untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah maupun swasta.

"Program utama kita saat ini menjaring anggota sebanyak mungkin, tetapi yang kita butuhkan adalah anggota yang sesuai dengan kualifikasi dan standarisasi asosiasi kami," ujar Mariyam Rahmawati usai Pelantikan BPC Askopindo Kota Bekasi, di Hotel Aston, Sabtu (7/9/2019) malam.

Mariyam menarget di tahun pertama Askopindo berdiri di Kota Bekasi ialah sebanyak 100 orang dengan berbagai kemampuan yang berbeda. Namun demikian, ia memprioritaskan anggota yang siap membesarkan asosiasi dan menjadi mitra kerja yang profesional dan berkualitas.

"Rekruitmen ini salah satu parameter keberhasilan organisasi. Tetapi ingat, selain swasta kita menarget kerjasama dengan pemerintah, tentu integritas dan kualitas menjadi syarat utama yang ditawarkan. Sehingga dalam rekruitmen keanggotaan kita akan selektif dengan mengedepankan asas asosiasi," tuturnya.

Kendati sebagai pendatang baru di Kota Bekasi, Askopindo optimis mampu bersaing dengan asosiasi konstruksi lain yang sudah bercokol lama. Alasan utamanya ialah amanah UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, dimana pemerintah daerah diberikan peran besar dalam penyelenggaraan jasa konstruksi serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam jasa konstruksi melalui kemitraan dan sistem informasi.

"Peluang di Kota Bekasi sangat besar, terutama pada pemerintah yang diberikan tanggungjawab untuk menjalin kerjasama dengan pengusaha konstruksi. Harapan kita sebagai pendatang baru, kita diberikan kesempatan untuk berperan serta dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Bekasi," ujar Mariyam.

Tri Apresiasi Askopindo

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengapresiasi terhadap semangat para pengusaha yang bergabung di dalam Askopindo. Ia berharap, hadirnya Askopindo dapat memberikan warna baru yang bisa bersaing secara sehat dalam pelaksanaan pembangunan.

“Pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan. Tentunya dengan adanya Askopindo akan menambah warna dan jiwa kompetisinya akan lebih baik lagi, semakin banyak orang yang ingin maka akan terpicu kompetisi yang sehat," ujar Tri Adhianto.

Hal utama yang harus diprioritaskan, lanjut Tri, Askopindo wajib mengedepankan aspek profesionalisme dan tanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan oleh pemerintah. Tri mengungkap beberapa pekerjaan yang mangkrak akibat ditinggal oleh pelaksananya. Hal ini menjadi preseden negatif yang tidak boleh terulang.

“Beberapa kasus pekerjaan yang mangkrak, ini menjadi PR bagi asosiasi untuk memiliki pekerja yang profesional dan bertanggungjawab. Dengan tanggungjawab inilah nanti masyarakat akan menilai, mana asosiasi yang berintegritas atau tidaknya," pungkasnya. (lam)