
Bupati Taput Nikson Nababan, Kapolres AKBP Horas M Silaen, Dandim 0210 TU Letkol Agus Roni Widodo saat meninjau proses pembuatan APD berupa Masker dan Hand Sanitizer di BLK Silangkitang. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Alat Pelindung Diri Langka, Pemkab Taput Berdayakan BLK Produksi Masker dan Hand Sanitizer
TAPANULI UTARA - Ditengah kelangkaan mendapatkan Masker dan Hand Sanitizer sebagai Alat Pelindung Diri (APD) untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona, Pemkab Taput melalui UPT Balai Latihan Kerja (BLK) menciptakan sendiri alkohol sebagai bahan baku hand sanitizer serta memproduksi masker.
Nantinya, kedua hasil buah tangan dari pekerja BLK itu akan dibagikan langsung kepada masyarakat Tapanuli Utara. "Kita akan terus membuat langkah-langkah taktis untuk mencegah pencemaran virus Corona di Tapanuli Utara," ujar Bupati Taput Nikson Nababan saat mengunjungi UPT BLK Silangkitang di Kecamatan Sipoholon, Taput, Sabtu (21/3/2020).
Menurutnya, alat Pelindung Diri seperti masker dan hand sanitizer sudah sangat sulit ditemukan kerena langka di Tapanuli Utara. "Terima kasih buat pekerja binaan BLK Silangkitang, yang telah membuat terobosan dengan berhasil menciptakan alkohol untuk hand sanitizer dan masker dari kain. Semua itu demi kenyamanan masyarakat Tapanuli Utara agar terhindar dari serangan Virus Corona," ujar Nikson.
Lebih jauh, Nikson menyebutkan, hand sanitizer dalam kemasan botol kecil dan masker ciptaan BLK akan langsung dibagikan kepada masyarakat. "Usai nanti diproduksi kita akan distribusikan kepada masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kadis Tenaga Kerja Taput Sophian Simanjuntak mengatakan, pembuatan alkohol sebagai bahan baku hand sanitizer sangat ekonomis, dengan cara hasil dari permentasi Nenas dicampur ragi dan gula. Selanjutnya diproses dalam tabung penguapan dan menghasilkan alkohol berkadar 90 persen.
"Satu buah Nenas bisa menghasilkan satu liter alkohol dengan kadar 90 persen. Sangat ekonomis bila kita membeli alkohol satu liter dari apotek," kata Sophian.
Selain itu juga, masker yang dikerjakan peserta Balai dari bahan kain Rosella. "Saat ini kita akan produksi 600 buah, dan kita akan produksi guna menyikapi kelangkaan APD," ujarnya. (als)