
Pengungsi asal Irak, Yasser Abd Muslim, bersama keluarganya di depan Menara Ravindo, kantor UNHCR. PALAPA POS/Istimewa
Ketua DPRD DKI Jakarta Ingin Ada Solusi Konkret Terkait Pengungsi
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi tidak ingin kejadian pengungsi menduduki jalanan umum terulang lagi dan meminta Badan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) memiliki solusi konkret akan permasalahan ini.
"Kita tidak mau seperti ini juga. Ini kan kita yang sebenarnya tidak terlibat jadi melibatkan diri cuma karena kemanusiaan. Saya minta kepada teman-teman UNHCR harus punya solusi yang konkret," ungkap Prasetio ketika meninjau proses relokasi pengungsi di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/7/2019).
Menurut Prasetio, perihal kemanusiaan menjadi dasar utama pemerintah daerah bersama DPRD bergerak membantu memindahkan pengungsi ke penampungan di bekas gedung Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.
"Hari pertama saya menyikapi, ada anak kecil yang buang-buang air sampai tiga hari. Kasihan kan kita sebagai manusia. Kebetulan saya manusia, dia manusia juga. Permasalahan untuk suaka itu bukan urusan kita. Urusan dia dengan UNHCR," ungkapnya.
Proses relokasi sempat membuat jalan Kebon Sirih tersendat karena para pengungsi dan pencari suaka memadati trotoar dan pinggir jalan untuk mendaftarkan diri menaiki bus TransJakarta yang disiapkan untuk mengangkut mereka.
Melihat para pengungsi mulai meninggalkan trotoar dan taman di Jalan Kebon Sirih, pasukan oranye langsung sigap membereskan sampah dan tanaman yang rusak karena terinjak oleh pengungsi.
"Pengungsi suka melakukan demo di UNHCR, tapi ini yang paling banyak. Tugas kami untuk kebersihan lingkungan, jangan sampai jadi kotor karena hal ini," ujar Lurah Kebon Sirih Indarto yang berada lokasi untuk ikut meninjau proses relokasi pengungsi. (ant)