TAPANULI UTARA - Dewan Pimpinan Cabang Tapanuli Utara melaksanakan serta merayakan upacara Dies Natalis ke-71 bertempat di SMK St. Nahanson Parapat, Minggu (23/3/2025).

Selain itu, organisasi tersebut pun turut serta merayakan hari kelahiran DPC GMNI Tapanuli Utara ke-22. Terlebih dengan diadakannya kegiatan itu adalah sebagai momentum peringatan akan lahirnya semangat nasionalisme di kalangan mahasiswa yang melebur dalam organisasi.

Ketua DPC GMNI Tapanuli Utara, Frimus Nababan menjelaskan bahwa saat ini sudah terlalu banyak mahasiswa yang apatis dengan situasi bangsa dan tidak ingin terlibat secara langsung dalam pergerakan.

"Disaat seperti ini yang kita butuhkan adalah semangat bersama untuk melawan penjajahan gaya baru, termasuk di daerah kita sendiri yaitu Tapanuli Utara. Dengan peralihan kepemimpinan yang baru, GMNI harus menjadi garda terdepan dalam mengawasi dan mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah daerah," ucapnya.

"Dalam Dies Natalis ini saya menyampaikan bahwa GMNI tidak akan berhenti melahirkan kader militannya dan yang memiliki idealisme sebab itulah sejatinya tugas GMNI," sambungnya.

Sekedar informasi, dalam pelaksanaan Dies Natalis, DPC GMNI Tapanuli Utara mengangkat tema Bersatulah Segera, Marhaen Pasti Menang.

Tema tersebut sengaja diambil dengan melihat kondisi bangsa dan daerah yang perhari ini semakin terjepit. Dengan thema ini memanggil seluruh elemen kaum marhaenis untuk bersatu padu dalam memperjuangkan orang orang yang tertindas karena sistem.

Terlebih perayaan Dies Natalis tahun ini diisi dengan nonton serta bedah film yang berjudul "Gie". Dimana terinspirasi dari sejarah perjuangan seorang muda dalam menyampaikan aspirasi dan perlawanan terhadap pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat dan juga pandai bersilat lidah.

Dalam bedah film yang dinarasumberi oleh beberapa tokoh seperti Dr. Iwan Setiawan Tarigan, Dr. Jungjungan Simorangkir, Sasma Situmorang,M.Ip. , Sultan Sihombing, Sepernando Gea, dan Dian Purba, M. A. Memberikan point point penting yang perlu diingat oleh mahasiswa sekarang ini antara lain:

1. Pentingnya merawat idealisme ditengah gempuran zaman yang serba instan.

2. Pentingnya menumbuhkan semangat untuk berliterasi.

3. Pentingnya berorganisasi.

4. Pentingnya menjadi mahasiswa yang militan dan terdidik. (Hengki).