
PDI Perjuangan meraih tiga rekor MURI saat rapat secara virtual di Jakarta, Senin (19/1/2021). PALAPAPOS/Istimewa
JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih tiga rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam serangkaian kegiatan yang digelar partai berlambang Banteng Moncong Putih itu.
Pendiri MURI Jaya Suprana yang hadir dalam rapat PDI Perjuangan secara virtual di Jakarta, Senin (19/1/2021) mengatakan, tiga penghargaan diperoleh PDIP, salah satunya penghargaan kepesertaan HUT Ke-48 PDIP secara daring terbanyak.
"Dengan penuh kerendahan hati, saya mohon berkenan untuk dapat menganugerahkan tiga piagam penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam rangka HUT Ke-48 dan rakernas PDIP. Satu, prosesi HUT Partai Politik secara daring peserta terbanyak, yaitu 73.367 peserta yang terdiri dari DPP, plus 34 provinsi dengan 1.367 peserta. Joe Biden juga harus belajar dari kita, dari PDIP," kata Jaya, di sela rapat DPP PDIP bersama MURI.
Yang kedua, lanjut Jaya, MURI juga memberikan penghargaan atas kegiatan penanaman pohon terbanyak oleh anggota Partai Politik secara serentak di seluruh Indonesia.
"Rekor kedua, penanaman pohon terbanyak oleh anggota parpol serentak yaitu 357.975 dengan jumlah pohon 579.247 waduh, ampun saya. Yang nyebutnya saja sampai pusing ini, karena begitu banyak," ujar Jaya.
Terakhir, MURI juga memberikan penghargaan atas rekor pembagian tumpeng terbanyak saat HUT Ke-48 PDIP kepada masyarakat.
Merespons hal itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bangga dengan penghargaan MURI itu.
"Terima kasih kepada pengurus MURI. Saya tentu sangat bangga sekali, karena saya diberitahu Pak Sekjen, karena hari ulang tahun kita yang Ke-48 itu ternyata diperhatikan oleh MURI. Saya tidak menyangka bahwa hasilnya mencapai rekor MURI yang tadi telah disampaikan Pak Jaya," kata Megawati.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, apa yang dilakukan kader PDIP adalah sesuai dengan ajaran Megawati bahwa berpolitik juga termasuk memperindah alam raya Indonesia.
"Bahwa kebahagiaan manusia itu juga dalam keseimbangan manusia dengan Sang Pencipta, dan manusia dengan alam raya, dan manusia dengan sesama," ujar Hasto. (red)
Comments
Leave a Comment