
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan saat meninjau lokasi banjir di Kota Tebing Tinggi. PALAPAPOS/Ronald Pasaribu
TEBING TINGGI – Banjir kiriman disebabkan meluapnya aliran Sungai Padang yang membelah Kota Tebing Tinggi sejak 27-29 November 2020 mengakibatkan 6.663 rumah warga di lima Kecamatan di Kota Tebing Tinggi terendam banjir dengan kedalaman bervariasi mulai dari lima puluh sentimeter hingga satu meter.
"Akibat dampak banjir kiriman ini, sebanyak 6.663 rumah warga dan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, perkantoran milik Pemerintah Kota, Polsek serta pasar-pasar tradisional di Kota Tebing Tinggi terendam dan rusak. Kerugian akibat banjir hingga saat ini masih dalam kajian," kata juru bicara Pemko Tebing Tinggi Dedi Parulian Siagian, Senin (30/11/2020).
Dedi Siagian juga Kadis Kominfo Kota Tebing Tinggi turut menyatakan banjir kiriman tersebut hampir merendam seluruh wilayah Kota Tebing Tinggi, dimana diperkirakan 68,5 Persen wilayah Kota Tebing Tinggi telah digenangi air. Dan Kecamatan terparah dilanda banjir meliputi Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Bajenis serta di Kecamatan Tebing Tinggi Kota.
BACA JUGA: Serahkan Bantuan, Pemko Tebing Tinggi Hitung Kerugian Akibat Banjir
Jumlah Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir mencakup 8.368 KK, meliputi Kecamatan Rambutan 3.330 KK, Kecamatan Bajenis 3.078 KK, Kecamatan Tebing Tinggi Kota 1.551 KK, Kecamatan Padang Hulu 262 KK dan Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi 147 KK.
"Sementara total jumlah jiwa yang terdampak banjir luapan Sungai Padang untuk Kota Tebing Tinggi mencapai sebanyak 32.173 jiwa yang tersebar di lima Kecamatan yang ada. Terkait bantuan kepada korban banjir, jumlah Posko yang dibangun sebanyak 70 Posko diberbagai lokasi, disana ada diberikan pengobatan gratis, bahan pangan dan ada juga perahu karet yang disiapkan untuk lokasi banjir terparah," pungkas Dedi Siagian. (nal)
Editor: Oloan Siahaan
Comments
Leave a Comment