Jubir Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Taput Indra Simaremare. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
TAPANULI UTARA – Dalam tempo dua hari, angka kasus Covid-19 di Tapanuli Utara (Taput) meningkat drastis. Diduga kuat kluster baru dari pesta adat dan tidak disiplinnya warga saat datang ke pesta adat perkawinan maupun kematian pemicu lonjakan Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mengambil langkah strategis dengan tidak lagi memperbolehkan pesta perkawinan kedepannya baik pesta adat Saurmatua maupun Sarimatua hanya diperbolehkan satu hari saja.
Terhitung 14-15 Oktober 2020 setelah dilakukan tracing pasca kematian salah satu dokter TL bertugas di Dinas Kesehatan, faktanya grafik Covid-19 meningkat.
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Indra Simaremare membenarkan lonjakan kasus Covid-19 cukup fantantis.
“Dua hari ini saja kita tracing dari tanggal 14-15 Oktober kasus konfirmasi positif 20 orang, akumulasi konfirmasi positif 64 orang, kontak erat 505 orang, suspect empat orang," kata Indra Simaremare, Jumat (16/10/2020).
Sedangkan meninggal saat ditangani di ruang isolasi akibat hasil Swabnya positif dua orang.
“Banyak informasi yang masuk ke Gugus Tugas pasca meninggalnya dokter TL, bahkan untuk mencari fakta sebenarnya kita lakukan tracing dan kemungkinan diduga kuat klusternya berasal dari pesta adat di Tarutung awal bulan kemarin. Makanya kita Swab Test siapa saja yang dicurigai kontak dengan yang saat ini diisolasi di RSUD Tarutung," jelasnya.
Untuk itulah, Indra menyatakan Gugus Tugas melakukan rapat mengambil langkah pencegahan untuk menyelamatkan masyarakat Tapanuli Utara dari Covid-19.
“Kita harus mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan warga dari penyebaran virus mematikan ini," tambahnya.
Lanjut Indra, di ruang isolasi RSUD Tarutung terdapat 16 pasien menjalani perawatan akibat terkonfirmasi positif.
“Disana ada sembilan warga Taput, tiga warga Simalungun, satu warga Toba, satu Tebing Tinggi, satu Jawa Barat dan satu Banten," pungkasnya. (als)
Comments
Leave a Comment