Bagi siswa wilayahnya tidak memiliki akses sinyal dan tidak memiliki HP Android, guru di Taput mengantarkan materi pembelajaran dalam proses belajar dari rumah. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
TAPANULI UTARA – Tahun ajaran baru di Kabupaten Tapanuli Utara yang dimulai Senin (20/7/2020) akhirnya tetap dilakukan dari rumah sistem dalam jaringan (daring) serta luar jaringan (luring) sesuai Surat Edaran Gubernur Sumut meminta Satuan Pendidikan tetap belajar dari rumah.
Dalam jaringan yang dimaksud pihak sekolah pada hari pertama memberikan tugas pembelajaran melalui grup WA kepada siswa. Seperti SD swasta Filadelfia Tarutung memberikan materi kepada siswa melalui WA berupa video meminta siswa untuk meringkas apa isi video tersebut.
Proses belajar daring dimulai pukul 10.00 Wib hingga pukul 13.00 Wib, namun berbeda bagi sekolah SD Negeri yang siswanya tidak memiliki akses berupa HP Android. Seperti salah satu SDN di Hutapea Banuarea, Kepala Sekolah mengumpulkan guru dan langsung terjun ke rumah siswa terdekat memberikan materi pembelajaran.
Namun ada juga sekolah masih belum efektif melakukan pembelajaran daring maupun luring karena masih proses perkenalan ke siswa melalui WA grup.
Namun baik sistem daring dan luring banyak mendapat keluhan baik para orang tua dan guru. Seperti salah satu orang tua yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan menjadi bertambah beban baik paket pulsa serta aktivitas pekerjaan terganggu.
“Sangat stres, kami ini mana mampu mengajari anak-anak materi pembelajarannya. Belum lagi anak-anak tidak takut, ya kalau orang tuanya tidak bekerja gimana bagi yang bekerja. Sedangkan diajari guru belum tentu dapatnya apalagi kami yang ajari," keluhnya kepada palapapos.co, Senin (20/7/2020).
Selain itu, kata sumber palapapos.co.id, beban materi berupa pulsa untuk paket internet harus dicukupi.
“Jadi tambah beban apalagi ditengah pandemi ini, mudah-mudahan ada solusi," ujarnya.
Sementara salah seorang guru juga mengeluhkan sistim daring maupun luring karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengunjungi siswanya.
“Ini harus kita lakukan demi anak-anak, apalagi mereka yang tidak punya teknologi Android. Harapan kita sekolah bisa masuk dan sistemnya diatur ketat sesuai protokol kesehatan, jam dibatasi dan skema yang disiapkan juga sudah pas. Namun karena surat Gubernur hal itu tidak dapat dijalankan, semoga ini tidak berlangsung lama melihat daerah kita tidak kategori zona merah," kata guru tersebut.
Terpisah, Kadis Pendidikan Bontor Hutasoit membenarkan proses belajar mengajar di Taput tetap dari rumah.
“Sistemnya daring dan luring, kita tadi juga melakukan monitor akibat adanya salah satu sekolah siswa datang serta berkumpul-kumpul," kata Bontor.
Menurut Bontor, sistem daring belajar melalui online dimana guru memberikan materi ke siswa melalui fasilitas HP Android ataupun teknologi sejenis.
Sedangkan luring, Bontor menekankan sekolah yang siswanya tidak punya teknologi atau jauh dari jaringan sinyal, guru datang menyerahkan atau murid menjemput maupun orang tua.
“Tadi itu yang kita sarankan bagi pihak sekolah, kalaupun siswa terlanjur datang mengambil buku jangan berkerumun namun diatur jadwalnya serta dikumpulkan satu ruangan. Ataupun orang tuanya saja yang mengambil," tegasnya. (als)
Comments
Leave a Comment