Ilustrasi. PALAPA POS/Istimewa
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (4/9/2019) sore ditutup menguat didukung sentimen positif dari eksternal dan domestik. Rupiah ditutup menguat 68 poin atau 0,48 persen menjadi Rp14.160 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.228 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu (4/9/2019), mengatakan, laporan meningkatnya sektor jasa China memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar Rupiah.
"Aktivitas bisnis Negeri Tiongkok yang masih mampu membukukan ekspansi di tengah eskalasi perang dagang dengan AS memberi harapan pada pelaku pasar bahwa perekonomian China dan pasokan global masih memiliki peluang untuk tumbuh," ujar Ibrahim.
Pasar merespon positif hasil survei Indeks Manajer Pembelian (PMI) China pads Agustus yang tercatat sebesar 52,1 poin, tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Dari domestik, walaupun ekonomi dalam negeri cukup stabil dibandingkan dengan ekonomi negara maju lainnya namun Bank Indonesia (BI) tetap waspada.
Menurut Ibrahim, setiap hari fundamental ekonomi bisa berubah-ubah akibat ketidakpastian ekonomi global yang masih sulit di prediksi, apalagi dibayangi perang dagang antara AS dan China, Brexit, krisis di Argentina dan Turki serta tensi geopolitik di Timur tengah.
"Oleh karena itu, BI terus melakukan intervensi baik secara masif maupun intervensi secara langsung di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF apabila di perlukan," kata Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.222 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.157 per dolar AS hingga Rp14.223 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.218 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.217 per dolar AS. (ant)
Comments
Leave a Comment