Plaza Indonesia. PALAPA POS/Istimewa

JAKARTA – Sejumlah pusat perbelanjaan di sekitar Jalan Thamrin-Bundaran HI, Jakarta Pusat, masih tetap beroperasi meski di sepanjang jalan tersebut ditutup sementara karena ada aksi massa di Gedung Bawaslu RI.

Hasil pantauan di Plaza Indonesia yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta, Rabu (22/5/2019), hingga pukul 13.00 WIB masih buka seperti biasa. Jika diamati dari luar gedung, pusat perbelanjaan tersebut tampak seperti tutup, apalagi di pintu masuk melalui Pintu Thamrin sudah dipasang barikade berupa kawat berduri.

Namun, pengelola membuka akses menuju mal tersebut salah satunya melalui lobi The Plaza yang berada di sebelah utara Plaza Indonesia. Sejumlah petugas keamanan setempat disiagakan di pintu masuk dan pemeriksaan kepada para pengunjung dilakukan lebih ketat dan berlapis.

Meski pusat perbelanjaan mewah itu beroperasi, sebagian toko di dalamnya memilih tutup. Beberapa di antaranya masih tetap buka walaupun sepi pengunjung. "Saya masih tetap kerja," kata Alvin, pegawai toko perhiasan di Plaza Indonesia.

Beberapa toko yang buka di antaranya gerai makan dan minum salah satunya penjualan minuman kopi berjaringan internasional. Beberapa pengunjung masih tetap terlihat berkeliling di sekitar pusat perbelanjaan itu.

"Saya mau kerja untuk sif siang jadi sekalian mampir beli minum dahulu," kata pengunjung Roset yang bekerja di Hotel Keraton.

Pemandangan senada juga terlihat di Grand Indonesia, pusat perbelanjaan yang berada di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

Di Lobi Rama mal itu, sejumlah toko di dalamnya memilih tutup. Namun, beberapa toko lainnya bertahan untuk tetap buka meski hingga beranjak siang belum banyak pengunjung.

"Biasanya kalau siang mulai ramai. Selama belum ada instruksi tutup dari atasan, kami tetap buka," kata pegawai toko kue La Maison, Fensi Prasetyo, yang masih bekerja seperti biasa memproduksi kue.

Beberapa pengunjung yang ditemui mengaku memilih ke mal untuk menghindari aksi massa yang terjadi di depan Gedung Bawaslu.

"Kami ke mal karena melihat situasi tidak kondusif di luar. Sementara di dalam mal, tokonya tutup juga, jadi kami menunggu situasi dahulu," kata pengunjung Noviansyah.

Tidak jauh berbeda dengan kedua mal tersebut, pusat perbelanjaan Thamrin City yang berada tidak jauh dari Grand Indonesia. Mal masih beroperasi seperti biasa meski beberapa toko di dalamnya memilih tutup, sementara sebagian lainnya memilih tetap buka, salah satunya restoran cepat saji.

Salah satu mal yang tidak beroperasi adalah Sarinah yang berlokasi persis di seberang Gedung Bawaslu RI. Ribuan petugas kepolisian bersiaga di sekitar kawasan tersebut mengantisipasi aksi massa yang kecewa terkait dengan hasil Pemilu 2019. (ant)

Comments

Leave a Comment

Berita Lainnya

DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Batak Bersatu (PBB) Lambok F Sihombing menegaskan memberi dukungan penuh kepada Nikson Nababan sebagai Bakal Calon Guber

Mahasiswa Gelar Doa Bersama Untuk Bacalon Gubernur Sumut Nikson Nababan

JAKARTA - Para mahasiswa Sumatera Utara yang tergabung dalam kader of change Nikson Milenial Center (NMC) gelar Doa bersama dan santunan pada anak yatim di acara 'Jumat Be

Ketum PWI Pusat Sampaikan Klarifikasi Berita Bohong Yusuf Rizal

JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun berikan penjelasan terhadap isu miring yang menyangkut internal organisas

Kemenag Tetapkan 1 Syawal Pada 10 April 2024

JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu (10/4/2024) mendatang.

Men

Bawaslu dan KPU Kabupaten Bekasi Diduga Kurang Cermat, Timses Gerindra Laporkan ke DKPP

JAKARTA - Salah satu tim sukses calon legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil 9 H. Syahrir yakni Agung lesmana menduga Bawaslu serta KPU Kabupaten Bekasi ku

KPK Diminta Selidiki Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian

JAKARTA - Pengadaan barang/jasa masih menjadi gerbang utama lumbung korupsi. Meskipun Pemerintah membangun E-katalognya untuk mencegah korupsi, namun para pelaku masih menemuk