Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor tengah memanen jagung milik Kelompok Tani. PALAPA POS/Andi Siregar
DOLOK SANGGUL - Menyikapi turunnya harga jagung di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dalam satu bulan terakhir, Pemkab melalui Dinas terkait akan melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan penampung bahan baku jagung.
Kadis Kopreasi Perdagangan dan Perindustrian (Kopedagin) Humbahas, Radna Fride Marbun, via selulernya, Senin (4/3/2019) mengaku pihaknya tengah melakukan penjajakan dan survei harga pasar.
Selain itu, bersama instansi terkait, pihaknya melakukan koordinasi untuk penanganan. “Kita akui, dalam beberapa pekan terakhir, harga jagung mengalami penurunan. Kita akui, hal itu dipengaruhi melonjaknya produksi di daerah lain sehingga berdampak langsung dengan harga pasar,” katanya.
Pun demikian, bersama instansi terkait, pihaknya akan sesegera mungkin mencari solusi sehingga petani tidak sampai mengalami kerugian yang cukup besar. Apalagi, daerah Humbahas, masih gencar-gencarnya melakukan penanaman jagung.
Senada juga disampaikan, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Humbahas, Sabar Sitanggang. Menyikapi turunnya harga jagung, pihaknya akan melakukan koordinasi langsung dengan perusahaan penampung jagung. “Kita koordinasi dulu. Kenapa harga jagung sampai dibawah Rp 3000 per kg,” katanya.
Sebelumnya, petani jagung, Reinton Siregar kepada wartawan, mengaku mengeluh dengan turunnya harga jagung. "Kalau seperti ini (Rp 2800 per kg), kita jadi kurang semangat menanam jagung. Sebab harga sebelumnya mencapai Rp 5200 per kg," katanya.
Dengan harga Rp 2800 per kg, Rein kembali menanyakan komitmen Pemkab Humbahas untuk menampung jagung dengan harga Rp 3100 per kg.
"Kita mau tanya lagi Pemkab Humbahas. Apakah masih tetap dengan komitmennya untuk menampung jagung dengan harga Rp 3100 per kg. Kalau, tidak demikian, masyarakat pasti akan enggan menanam jagung," ungkapnya. (and)
Comments
Leave a Comment