Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). PALAPA POS/Istimewa
KENDARI - Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kini menyimpan ribuan koleksi sejarah budaya perlu penanganan secara baik dan tertegrasi sehingga ke depan dapat menarik kunjungan masyarakat lokal maupun wisatawan luar. Tentunya diharapkan bisa menarik pemasukan daerah melalui retribusi pengujung yang masuk.
Plt Kadis Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Sultra, Asrun Lio di Kendari, Jumat (18/1/2019), menyayangkan ribuan koleksi sejarah yang ada di Museum Negeri Provinsi seakan-akan tidak mendapat perhatian dan perawatan khusus dari pemerintah sehingga kondisinya banyak yang sudah rusak, dan bahkan telah dipinjampakaikan kepada orang-orang tertentu pada acara hajatan dan pesta perkawianan.
"Sebenarnya museum itu memiliki fungsi sebagai pengumpulan, dokumentasi dan penelitian ilmiah, konservasi dan preservasi, penyebaran dan pemerataan ilmu untuk umum. Namun bila barang-barang keloksi yang ada saat ini tidak terawat dan terpeliharara maka pengunjung pun akan malas untuk datang melihatnya," ujaranya.
Padahal lanjut Asrun, bila ditata dan dikelola dengan baik maka akan memberi nilai tambah yang dipungut melalui retribusi bagi pengunjung yang datang di museum.
Asrun mencontohkan Museum Mulawarman di Kalimantan Timur tepatnya di pusat Kota Tenggarong ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara Kaltim, oleh pemerintah setempat menjadikan museum itu sebagai sumber PAD mereka.
"Kita harapkan juga Museum Negeri Sultra ini sedikit demi sedikit bisa dikelola secara baik, sehingga kedepan pengunjung tidak hanya menjadikan museum sebagai tempat untuk melihat benda-benda bersejarah masa lampu tetapi, juga menjadi obyek wisata menarik untuk semua kalangan yang datang," tuturnya. (ant)
Comments
Leave a Comment