Ilustrasi

TAPANULI UTARA - Dosen seharusnya menjadi teladan kepada mahasiswanya. Namun berbeda yang dilakukan oknum dosen Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung Tapanuli Utara inisial NTL diduga melakukan perbuatan yang tidak pantas kepada mahasiswanya, dan telah dilaporkan atas dugaan melakukan perbuatan cabul sodomi.

Pengakuan korban berinisial KS kepada Palapa Pos Online, Senin (30/5/2022) mengungkapkan kisah memilukan terjadi tahun 2020, warga pemilik KTP diluar Kabupaten Taput tersebut tersebut berniat ingin melanjutkan kuliah di kampus Teoligia tersebut, dan diperkenalkan tante korban dengan Dosen NTL karna dulunya pernah satu kuliah dan sama-sama melamar CPNS.

Tantenya meminta terlapor membantu korban agar bisa diterima di kampus IAKN sekaligus agar dibantu dapat beasiswa, sekaligus agar tinggal ditempat terduga pelaku di Silangkitang Sipoholon sehingga bisa dekat ujian Karena lokasinya dekat dengan kampus.

"Saat itu bang, pertama kali aku modusnya dipeluk, saya risih karena belum pernah dipeluk lelaki,"ungkapnya.

Namun, pelaku berdalih orang tuanya baru meninggal sehingga butuh teman curhat.

"Saya ingat saat itu Juli tahun 2020 awal saya mau ujian seleksi mahasiswa baru, malam itu saya diajak tidur bersama. Awalnya tidak ada apa-apa, tengah malam saya dipeluk dari belakang. Mau lari tidak tahu kemana apalagi saya belum mengenal daerah tempat kami kost,"ungkapnya.

KS mengungkapkan pelaku mencoba menarik celananya, namun ditahannya dan akhirnya kelaminnya diisap dari belakang.

"Saya sampai tartondi bang, bingung bercampur kalut, apalagi saya sudah dibantu agar masuk serta dapat beasiswa,"akunya.

KS mengakui pelaku keesoka\n harinya minta maaf karena mengganggu tidurn. Namun dia mengaku dilanjut dicuci otaknya pakai Firman Tuhan serta dibawa ke Gereja dan Salib Kasih.

"Abis itu saya nanya gimana ujian nantinya, habis itu dia menelpon, selanjutnya Bapak itu meyakinkan telah beres, dan kemudian saya di dorong ketempat tidur, ditimpa dari atas serta menggesekkan alat kelaminnya, bibir saya diciumnya. Saya seperti mau mati saja, tapi apalah dayaku karna Bapak itu sudah menolong saya,"katanya.

Korban mengakui perbuatan cabul dan tidak pantas berupa menggesek alat kelamin yang dilakukan Dosennya sudah tidak terkira.

"Kalau sodomi satu kali yakni bulan Februari kemarin, dan terakhir 28 April lalu, Bapak itu melakukan perbuatan cabulnya dengan dalih ingin pergi ke kampungnya selama seminggu,"paparnya.

Setelah itu, KS curhat ke teman dekatnya WPM, dan sangat didukung temannya untuk melapor ke Polisi.

"Ternyata bukan hanya saya bang, ada teman kami juga jadi korbannya, itulah yang menguat saya untuk melaporkan agar tidak ada lagi jatuh korban lain," pungkasnya.

Terpisah, Rektor IAKN Prof. Albiner Siagian saat dikonfirmasi seputar oknum dosen yang dilapor atas dugaan pencabulan dialami seseorang, termasuk mahasiswanya menyerahkan sepenuhynya terhadap penegak hukum.

"Yang merasa korban berhak mendapatkan perlindungan hukum. Kalau korban sudah melaporkannya, biarlah proses hukum berjalan,"katanya.

Saat ditanyakan sikap IAKN terhadap pelaku yang saat ini memegang jabatan di kampus tersebut mengatakan, laporan ada setelah terlapor dilantik.

"Tentu saja pihak kampus tidak gegabah menyikapinya. Bukan karena oleh pejabat, tidak pejabat pun tindakan pencabulan adalah perbuatan yang sangat tidak pantas di kampus. Karena sudah dilaporkan ke polisi, maka marilah kita tunggu proses hukumnya. Hasil penyelidikan polisi akan menjadi dasar bagi pihak kampus (Rektor) untuk mengambil keputusan," katanya menjawab-.

Sementara itu, oknum Dosen NTL saat dikonfirmasi pertama sekali mengangkat HP pribadinya. Namun ketika diketahui dari media, Dosen tersebut berdalih masih ada pekerjaan.

"Sebentar ya, Saya masih ada kerjaan,"jawabnya.

Kapolres Taput melalui Kasi Humas Aiptu. Walpon Baringbing membenarkan pihaknya telah menerima laporan dugaan perbuatan cabul dengan LP/B/155/V/2022/SPKT/POLRES TAPANULI UTARA/POLDA SUMATERA UTARA.

"Kemarin Rabu tanggal 25 Mei, dilaporkan mahasiswa IAKN KS adanya dugaan pencabulan oleh Dosennya NTL,"ungkapnya.

Baringbing mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami laporan pengaduan tersebut.

Penulis : Alponso

Comments

  • anonymous

    1 year ago

    Segera di angkat dan di masukkan kedalam Bui..Krn sdh mencemarkan nama baik kampus

    Replay

Leave a Comment

Berita Lainnya

Kapolres dan Dandim Pimpin Pengrebekan Pengedar Narkoba di Tengah Persawahan

TAPANULI UTARA -Dipimpin Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi, S.I.K, M.H dan Dandim 0210/ TU, Letkol Inf.Saiful Rizal, S.Hub. Int bersama jajarannya. Kampung Narkob

Sindikat Curanmor Dibekuk Satreskrim Polres Taput

TAPANULI UTARA - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Taput berhasil menangkap dua orang pelaku curanmor inisial AS (26) warga Desa Parbubu I dan MFL(29) warga Keluraha

Dua Pengguna Narkoba Dibekuk Saat Melarikan Diri Menabrak Mobil Polisi

TAPANULI UTARA - Satuan Reserse Narkotika Polres Tapanuli Utara (Taput) berhasil meringkus dua pengguna Narkotika. Sebelun ditangkap tersangka sempat melarikan diri dengan nek

Polres Metro Bekasi Kota di Demo Karena Terduga Pelaku Pengeroyokan Belum Tertangkap

KOTA BEKASI - Puluhan pemuda yang tergabung dari beberapa organisasi kepemudaan terlibat aksi saling dorong dengan kepolisian saat lakukan demo di depan kantor Polres Metro Be

Lima Pelaku Penyelewengan Solar Subsidi di Taput Diboyong ke Poldasu

TARUTUNG - Diduga digunakan untuk kebutuhan alat berat ataupun industri, lima pelaku penyelewengan BBM jenis Solar Subsidi ditangkap Tim gabungan Ditreskrimsus Polda Sumut dan

Bandar Sabu Kennedi Diciduk Polisi di Perbatasan Sumut-Riau

TAPANULI UTARA - Masuk daftar buronan Polisi, Kennedi Sibarani alias Kens tersangka kasus Narkotika akhirnya berhasil diciduk Polisi di perbatasan Sumatera Utara (Sumut) dan R