Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, Hudaya
BEKASI – Sebanyak 2.339.060 data penduduk di Layanan Daring (dalam jaringan) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi berhasil diretas hacker. Hal tersebut mengakibatkan layanan Disdukcapil Kabupaten Bekasi nonaktif sementara.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Hudaya mengatakan, pihaknya telah melaporkan hal ini ke Direktorat Jendral Dukcapil Kementerian Dalam Negeri serta Kepolisian Resort Metro Bekasi.
“Saat ini sudah ada tim IT dari Kemendagri yang sudah turun langsung menangani,” katanya Kamis, (10/6/2021).
Menurutnya, sudah dari 2 Juni 2021 seluruh layanan daring dihentikan sambil menunggu arahan dari tim IT Kemendagri. Saat ini, pelayanan hanya dibuka melalui aplikasi Whatsapp.
“Menunggu arahan dari Pak Dirjen, karena ini seluruh Indonesia off. Maka dialihkan melalui layanan Whatstapp dulu,”terang Hudaya.
Ia menegaskan, penghentian sementara layanan online dilakukan bukan hanya di Kabupaten Bekasi, melainkan di beberapa wilayah seperti Kab Subang, Kota Bogor, dan Kab Malang.
"Bukan kami saja, seluruhnya off layanan online. Karena ada beberapa wilayah termasuk kami data penduduknya diretas,"jelas dia.
BACA JUGA: Soal PK-21, Soleman Usul Tambah Tenaga Entry Data
BACA JUGA: Terbawah Se-Jabar, DPPKB Kabupaten Bekasi Benahi Data Keluarga
BACA JUGA: Kemendagri : Layanan Publik di Kabupaten Bekasi Harus Berbasis NIK
Diketahui, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI menyatakan empat server milik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) online di empat wilayah diduga telah diretas sehingga mengakibatkan data penduduk bocor.
Menurut laporan lembaga studi CISSReC, setidaknya data yang dijual ini mencakup 8.797.669 data penduduk dan dijual di situs web forum hacker.
Sebagai rincian, Kabupaten Malang menyumbang data terbanyak 3.165.815 data penduduk, disusul Kabupaten Bekasi sebanyak 2.339.060, Kabupaten Subang 1.989.263 dan Kota Bogor 1.303.531 data.
Penulis : Hafiz
Editor : Benys
Comments
Leave a Comment