Unisma Bekasi Diduga Tidak Transparan Terkait Dana Wisuda
BEKASI - Rencana Universitas Islam "45" Bekasi mengadakan Wisuda Online XLII pada hari Sabtu 6 November 2021 mendapat kritikan pedas dari sejumlah wisudawan dikampus tersebut karena dinilai kurang transparan terkait dana wisuda.
Salah satu calon wisudawan pada kampus tertua di Bekasi tersebut, Faly Marlian Putra mengatakan, tidak transaparannya pihak kampus terkait dana wisuda sebesar Rp 1.700.000 dari calon wisudawan. Hal itu terjadi ketika mahasiswa yang sudah menyelesaikan masa belajarnya dan hendak mengikuti wisuda dan kesulitan menemui rektorat untuk meminta transparansi.
"Awalnya sebelum pandemi kita mahasiswa yg hendak mengikuti wisuda dimintai uang pendaftaran sebesar Rp 1,7 juta, saya pikir itu hal yang wajar karena wisuda seperti biasa (offline). Namun dengan adanya pandemi, perhelatan sakral ini jadi tertunda dan berlarut-larut, dan pada akhirnya pihak rektorat memutuskan wisuda diselenggarakan online karena melihat kondisi dan situasi,"ungkapnya menjelaskan kepada palapapos.co.id, , Kamis (5/8/2021.
Faly Marlian yang merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi menambahkan, dirinya dan para alumni yang belum diwisuda justru hanya mendapatkan kompensasi biaya sebesar Rp 300 ribu. Itupun dia beranggapan bahwa pihak kampus tidak rasional dan tidak manusiawi.
"Saya dihubungi pihak penyelenggara, bahwa mahasiswa diberikan keringanan biaya wisuda sebesar Rp 300 ribu yang seharusnya masih bisa lebih dari itu. Terlebih saat ini ekonomi warga dan masyarakat sedang terganggu akibat pandemic Covid-19,"katanya.
Diapun menyatakan pihak Universitas Islam "45" Bekasi dalam hal ini panitia penyelenggara tidak melakukan transparansi anggaran dana wisuda kepada mahasiswanya. Padahal hal tersebut sudah diatur dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik No.14 tahun 2008.
"Padahal saya kuliah di kampus ini, dan nama sayapun tercatat di Departemen Pendidikan Tinggi (DIKTI). Tapi masa mau ketemu pimpinan universitas saja untuk berdiskusi sulit sekali, dan pihak kampus pun tidak bisa menjelaskan transparansi anggaran wisuda,"katanya kesal.
Terpisah. Ketika ditemui Faly Marlian, Arif selaku ketua penyelenggara wisuda mengatakan, tidak bisa melaksanakan transparansi anggaran wisuda tersebut dengan alasan harus melakukan perhitungan secara umum.
"Ya tidak bisa mas, itu kan kita harus lakukan penghitungan secara global. Mas-nya pun kalau tidak mau daftar wisuda online tidak dipermasalahkan,"tutupnya.
Penulis: Yudha