Komisioner KPAD Kota Bekasi, Novrian. PALAPA POS/ Yudha

Tanggapan KPAD Kota Bekasi Soal Dugaan Kekerasan Seksual Dilakukan AD

BEKASI - Komisioner KPAD Kota Bekasi, Novrian mengatakan dengan adanya tragedi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seworang oknum guru tenaga kerja kontrak (TKK) inisial AD di salah satu sekolah SD Negeri di Kecamatan Jatiasih, pihaknya akan melakukan pengawalan kepada para korban, Selasa (15/11/2022).

Terlebih ia mengatakan, pihaknya berencana melakukan penyisiran praktek asusila di SDN yang terletak di Kecamatan Jatiasih tersebut itu lewat berkomunikasi dengan para siswa dan siswi disana.

“Kita sedih ya melihat generasi kita mengalami kekerasan seksual dan kembali terjadi di ranah pendidikan. Peristiwa saat ini dijadikan pembelajaran untuk kedepanya. Terlebih tugas pokok dan fungsi kita sebagai Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) akan terus mengawasi jalannya proses hukum,”katanya.

Lebih lanjut, Novrian pun menduga masih ada siswi yang menjadi korban kekerasan seksual yang sempat dilakukan AD. Dia juga berharap, penegakan hukum tidak bisa dilupakan dan harus menjadi utama, sebab perbuatan asusila terhadap anak sangat berdampak terhadap anak sebagai masa depan penerus bangsa.

“Informasi korbannya masih ada. Lebih dari 1 orang. Selama ini yang lapor baru 1 orang. Tetapi ada indikasi korban yang mengaku ada 6, Kita akan melakukan pendampingan hukum, sejauh mana proses hukum berjalan. Mudah-mudahan berjalan dengan baik, transparan dan semoga sesuai dengan koridornya,”tutupnya.

BACA JUGA : Tega…Oknum Guru TKK Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Sebelumnya, Senin (14/11/2022) diberitakan, Dunia pendidikan Kota Bekasi kembali tercoreng akibat ulah oknum guru Tenaga Keja Kontrak (TKK) berinisial AD yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap murid SDN di daerah Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi,Jawa Barat.

Menurut pengakuan SJ orang tua dari korban inisal KN (7), Senin (14/11/2022) mengatakan, anaknya mendapat tindakan pelecehan seksual dengan cara memasukan jari kedalam kemaluan korban. Akibat dari tindakan yang dilakukan terduga, kata  SJ, saat ini putri nya mengalami trauma.

“Kejadian terjadi 3 November 2022, ketika anak saya yang masih duduk di kelas 2 masuk sekolah 09.30 WIB dan pulang 12.00 WIB. Awalnya anak saya duduk di kursi depan bersama temannya, tapi disuruh sama gurunya untuk duduk di belakang, anak saya nurut dan soalnya bangku belakang masih pada kosong. Terus pas udah duduk dibelakang anak saya cerita, awalnya anak sasya di cium dulu sambil dadanya diraba, habis itu dipangku dan rok nya dibuka lalu si guru memasukan tangan dan jarinya kedalam kemaluan anak saya sebanyak 2 kali,” ucapnya menjelaskan kepada palapos.co.id.

Penulis : Yudaha

Previous Post Wine Coffe Gogo Taput Dipajang di KTT G20 Bali
Next PostPMII Cabang Kota Bekasi Angkat Bicara Soal Tragedi Dugaan Pelecehan Seksual