TAPANULI UTARA – Keluarga kurang mampu berprofesi sebagai supir angkot Mula Tua Sinaga mendapat kiriman sembako dari Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan. Dampak Covid-19, supir angkot jurusan Tarutung-Balige ini harus rela tidak membawa uang ke rumahnya walaupun telah berupaya keras.

Bahkan dengan dibantu Istrinya Jenti Siringoringo bertenun Ulos, mereka tetap kewalahan membiayai 6 orang anak-anaknya tinggal di salah satu rumah kontrakan. Menurut pengakuan Jenti atau dipanggil Mak Indra, suaminya kerap membawa pulang uang hanya Rp 7.000, untuk mengakali agar mereka bisa bertahan hidup terpaksa harus makan Ubi.

“Tidak ada pernah satupun kami rasakan bantuan baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan beras maupun Kartu Pintar. Saya sering minta ke Kades agar dimasukkan sebagai warga kurang mampu namun tidak tahu kenapa bantuan tidak pernah sampai," kata Jenti Siringoringo saat ditemui di kontrakannya, Selasa (5/5/2020).

Jenti bahkan saking penasarannya meminta ke pihak sekolah agar salah satu anaknya dimasukkan Kartu Pintar untuk mengurangi beban mereka. “Tetap saja alasan itu sudah dari Pemerintah Pusat," ungkapnya.

Mendengar informasi ada warganya mengeluh, Bupati Taput Nikson Nababan langsung mengirimkan paket sembako.

Jenti dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas perhatian Bupati dan istrinya Satika Simamora.

“Terima kasih Pak Bupati dan Ibu atas perhatiannya, bantuan ini sangat kami butuhkan apalagi mata pencaharian kami pun terdampak akibat Covid-19," ungkap Jenti.

Jenti berharap Virus Korona cepat berlalu sehingga perekonomian normal kembali. " Cepatlah berlalu Virus ini, ekonomi warga kurang mampu sangat terpukul, dan saya harap bagi instansi yang melakukan pendataan agar tepat sasaran sehingga tidak ada lagi seperti kami justru tidak dapat bantuan," pungkasnya. (als)