Ketum SRO Sedunia Brigjen TNI (Purn) Tarida Sinambela saat menyampaikan penegasan untuk pemenangan Momban Sihite dalam konsolidasi SRO di Humbahas. PALAPAPOS/Andi Siregar

SRO Harus Komitmen Memilih dan Memenangkan Mombang Sihite

DOLOK SANGGUL - Punguan Marga Siraja Oloan (SRO) yang terdiri dari Naibaho, Sihotang, Bakkara, Sinambela, Sihite, Simanullang dan marga yang bertautan dengan SRO  yang tersebar di daerah pemilihan Sumatera Utara II (Dapil Sumut II) harus komitmen memilih dan memenangkan Mombang Sihite, yang merupakan calon legislatif dari Partai Golkar nomor urut 7 dari Dapil Sumut II.

Demikian ditegaskan Ketua Umum SRO Sedunia Brigjen TNI (Purn) Tarida Sinambela dalam konsolisadi SRO pemenangan Mombang Sihite di Hotel Nowly, Dolok Sanggul, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, dengan tekad yang satu, Oktober 2018 lalu, pihaknya dari SRO sudah melakukan deklarasi untuk mendukung dan memberangkatkan anak dari SRO untuk maju menjadi caleg DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI. “Yang kita deklarasikan harus kita dukung. Kesatuan dan kompakan itu harus kita tunjukkan lewat dukungan yang kita berikan kepada putra SRO,” ujarnya.

Untuk DPR RI, katanya, pihaknya dari SRO harus komit memilih memenangkan Mombang Sihite, sebab nama itu adalah nama yang digadang SRO dan yang dianggap mampu melakukan lobi di tingkat pusat untuk peningkatan pembangunan. 

“Jangan kita deklarasikan tapi tidak kita dukung, jangan kita dorong tapi tidak kita pilih. Dalam hal ini, selaku Ketum SRO, saya berkeyakinan 90 persen SRO akan memilih dan memenangkan Mombang Sihite,” katanya.

Menurutnya, bahwa kemampuan Mombang Sihite  tidak perlu diragukan. Sebab yang bersangkutan sudah pengalaman memimpin sekitar 100 perusahan didalam negri dan luar negeri bahkan menjadi dosen di sejumlah universitas. Kemampuan dan skil tadi sudah dibuktikan juga sebagai dewan pengurus penting di tubuh SRO.

Sementara itu, Ketua SRO Bidang Organisasi DPD II Humbahas Mangupar Manullang menambahkan, bahwa Mombang Sihite, adalah aset SRO dan Humbahas, bukan hanya milik SRO, karena beliau merupakan putra daerah Humbahas.

Dengan segudang pengalaman, diakuinya, aset yang seperti ini bakal rugi jika kita tidak berjuang untuk mendukungnya dan dari SRO sudah berjuang dan saat ini tinggal memantapkan. “Kalau ada kita, kenapa orang lain. Ini aset Humbahas, putra asli Dolok Sanggul,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mombang Sihite kepada wartawan mengatakan, motivasinya maju sebagai caleg DPR RI adalah untuk peningkatan pembangunan dan ekonomi kerakyatan melalui sektor pariwisata di Bonapasogit-Tapanuli Raya.

Menurutnya, dengan peluang yang ada di Tapanuli Raya, Danau Toba bisa jadi sumber devisa baru bagi negara dan kabupaten yang bersentuhan langsung. Artinya, apabila kawasan Danau Toba dikelola dengan baik, dengan sendirinya PAD Kabupaten di sekitarnya akan naik.

Selanjutnya, ia mengatakan, ada satu anugrah Tuhan yang luar biasa bahwa di Danau Toba. Keunggulan komparatif sesuatu anugerah Tuhan yang ketika dibandingkan dengan tempat lain tidak ada pembandingnya.

Masalahnya apakah dia sudah unggul secara kompetitif, ternyata belum. Karena fasilitas belum ada. “Kalau Mombang misalnya bernegosiasi dengan Menteri Pariwisata bekerja dengan Duta besar untuk membawa turis kesini, ternyata kita belum siap, karena hotelnya belum memadai,” pungkasnya.

Sebelum program diatas dilakukan, katanya, ada banyak hal yang perlu dibenahi termasuk merubah paradigma atau mindset masyarakat untuk mengelola obyek wisata dengan baik. Artinya, orang mau datang ke tempat kita untuk sesuatu hal ternyata kita gak siap maka akan sia-sia.

"Untuk itu, membawa investor dengan sejumlah program kerja di daerah kita, tentu kita dan pemerintah harus memberikan keringanan pajak di awal dan menawarkan kemudahan berinvstasi dan beberapa potensi lainnya. Karena semua negara maju di dunia ketika dimasukkan development country atau development city pasti ada keringanan pajak. Sebab kalau kita bicara pariwisata, dampaknya akan kemasyarakat,” paparnya.

Dia mencontohkan Bali, untuk kesana ada hampir 50 fly domestic per hari dan sekitar 20 dari luar dan yang pendek mungin sampai 100 kali terbang per hari. “Bayangkan berapa turis yang datang ke Bali dan berapa pendapatan yang tinggal di daerah tersebut,” ujarnya.

Di Humbahas, sambungnya, Sipinsur juga punya nilai jual besar. Masalahnya hanya nilai jual view tapi bicara hotel tak ada disana. Karena tidak mungkin untuk melihat Sipinsur hanya tinggal satu hari karena tidak ada hotel.

Disisi lain, makam pahlawan Nasional SM Raja XII di daerah tersebut juga punya potensi besar menjadi destinasi wisata. “Thailand dan negara lain di Eropa,  Istana raja itu sangat bagus. Tapi coba kita lihat SM Raja, masih butuh perhatian dari semua pihak.

“Sejauh ini, mungkin belum ada ide untuk pemugaran dan sebuah konsep untuk historical siapa SM raja itu. Mudah-mudahan nanti ada dari SRO,” pungkasnya.

Hadir juga dalam kesempatan itu, Dewan Pembina SRO Mombang Sihite, Wasekjen Salmon Sihite, Ketua Bidang Kepemudaan DPP Hermanto Manullang, Ketua Bid Ekonomi Anton Sihite, Ketua Bid Organisasi DPD II Humbahas Mangupar Manullang, dan Ketua GEMA SRO Francisko Leonardo Sihitedan perwakilan SRO se-Humbahas. (and)

Previous Post Jokowi Sepakat Kampanye Tonjolkan Kebhinekaan
Next PostPemerintah Investasikan Rp 100 Triliun Untuk Ketahanan Air Bersih