Bupati Tobasa Darwin Siagian didampingi Wabup Hulman Sitorus saat menyaksikan plastik berkode 789 yang kini menjadi misteri dari Dasar Danau Toba ‘beraroma’ pencemaran lingkungan. PALAPA POS/Jessiho

PT JAPFA Aman, PT AN Diguncang Kasus Pencemaran Ikan Busuk

TOBASA - Beredarnya informasi diberbagai media perihal temuan limbah ikan busuk yang dimasukkan dalam goni plastik dan diselam dari dasar Danau Toba tepatnya di kompleks areal proyek PT Aquafarm Nusantara (PT AN) Sibalanja, Desa Sirungkungon, Kecamatan Ajibata Tobasa dianggap ‘fenomenal’.

Pasalnya, limbah tersebut dibungkus rapi didalam goni berkode ‘789’ dan dianggap sebagai pencemaran lingkungan. Persoalannya mengapa Kerambah Jala Apung lainnya masih aman seperti milik PT lainnya di Tambun Rea dan ribuan KJA warga di seputaran Danau Toba.

Menurut informasi yang menyelam, goni-goni itupun dibebani lagi dengan bebatuan sebagai pemberat ikan-ikan mati yang ‘katanya’ diduga dibuang oleh salah satu perusahaan disekitar tempat penemuan, dan hal ini pula yang sedikit merepotkan Bupati Tobasa dan Wakil plus Polres Tobasa.

Pasalnya, Pemkab Tobasa melalui instasinya sebagai pelapor dengan ‘aroma’ pencemaran lingkungan’ dan dalam Laporan (LAP) tersebut masih sebatas pengumpulan bahan keterangan dan sedang berproses di Mapolres Tobasa.

Menanggapi hal tersebut pihak PT AN melalui Raja Buttu Sidabutar justru mempersilakan aparat hukum untuk melakukan penyelidikannya.

“Negara ini negara hukum dan kita taat hukum,” kata Buttu, di Ajibata, Senin (28/1/2019).

Dan untuk kesekian kalinya, pihak PT AN membantah jenis ikan busuk yang ditemukan dalam karung itu identik dengan ikan dari PT AN.

“Itu bukan bagian dari jenis ikan kami, dan silakan buktikan,” ujar Gomgom.

Saat ditanya kembali perihal jenis goni plastik putih yang ada tulisan angka dengan kode ‘789’, PT AN juga membantah goni itu milik mereka.

“Sebab tidak mungkin dibeli goni lain kusus untuk hal seperti itu, sebab ratusan goni bekas pakan bermerek Pokphan, Cargil, Shinta ada digudang kita, dan kami tidak pernah memakai jenis goni yang seperti itu,” ujar Sidabutar.

Perlu diketahui, bahwa guncangan pencemaran lingkungan ini kembali dialami oleh PT AN, dan hampir tiap tahun bisnis ikan nila terbesar di Danau Toba ini kerab terguncang dengan berbagai situasional, baik itu dari persoalan lokasi atau areal seperti di Sibalanja Desa Sirungkungon yang kini kasusnya masih bergulir di PN Tarutung.

Lalu kasus Truk Container pembawa pakan (pellet) yang diduga over kapasitas dan berat truk yang melintas disana tidak sesuai lagi dengan kelas jalan, lalu truk tangki pembawa hasil panen ikan nila dari PT AN juga dituding sebagai sumber malapetaka karena airnya kerab bercereran dijalan lintas dan tantangan paling parah saat ini dikala ‘Management PT AN’ saat ini seperti terguncang dalam pembenahan seiring dengan masuknya beberapa kelompok Taipan sebagai pemilik saham di PT AN.

Hal ini disampaikan R Sirait (55) saat memberikan tanggapannya terkait peliknya persoalan yang dialami PT AN saat ini, dan menurut Sirait, mengapa harus PT AN yang digoyang-goyang?. Mengapa PT JAPFA aman di Tambun Rea Kabupaten Simalungun, lalu bagaimana pula dengan KJA warga yang hanya beberapa puluh meter dari pinggir Danau Toba?.

“Maka kepada pihak terkait tolonglah jernih melihat situasi itu, sebab ratusan keluarga kami juga menggantungkan hidupnya di PT AN saat ini,” kata Sirait.

Misteri Goni Plastik ‘789’

Selain bentuk ikan yang tidak sepadan dengan dengan ikan nila milik PT AN sesuai keterangan Raja Buttu Sidabutar, pihaknyapun terheran-heran dengan ‘misteri goni plastik ‘789’ itu.

Pihak aparat terkait boleh juga menyelidiki goni bermerek 789 itu. Karena biar bagaimanapun ikan yang katanya sudah busuk dalam goni dan ada yang sudah membeku bagaikan tepung saat ditemukan, menyetujui semua hal tersebut diselidiki.

“Siapa tahu ada biang keroknya yang ingin menghancurkan reputasi PT AN di Danau Toba ini,” kata Buttu Sidabutar. (jes)

Previous Post TKN: Ucapan Prabowo Menunjukkan Karakter Politik Agresif
Next PostPemerintah Bangun Infrastruktur Kembangkan Wisata Labuan Bajo