SIMALUNGUN - PT Bumi Karsa kembali melanjutkan pengerjaan Hotmix jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Parapat, di wilayah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumut, karena sempat terhenti akibat 'insiden' banjir lumpur yang bertubi-tubi menghantam jembatan kembar perbatasan Nagori (Desa) Sibaganding-Kelurahan Parapat.

Pihak PT Bumi Karsa, Hamdan yang dikonfirmasi terkait lambatnya pengerjaan proyek hotmix di wilayah Parapat, Jumat (1/2/2019) mengatakan, bahwa beberapa waktu lalu dan hampir satu bulan pengerjaan sempat terkendala, karena kita harus menurunkan semua alat berat untuk membantu evakuasi lumpur yang bertubi-tubi menutupi bahu jembatan.

"Kala itu, baru dibersihkan 2-3 jam berikutnya sudah longsor lagi, lumpur itu kerap datang pagi hari dan malam hari, jadi kita tetap standby di tempat kejadian, apalagi lumpurnya datang lebih dasyat pada siang hari. Inilah yang membuat pekerjaan kita sempat tertunda, karena jalan yang bakal di hotmix, khususnya dilintasan kota Wisata Danau Toba Parapat, berubah menjadi 'lokasi parkir' kendaraan yang menunggu antrean, sembari menunggu pembersihan lumpur dan buka tutup 1x2jam," ujar Hamdan.

Dari informasi di lapangan, diketahui Warga Parapat bahagia dengan pengaspalan (hotmix) yang kini dikerjakan PT Bumi Karsa, dan berharap agar dalam tahapan pengerjaan dihasilkan hotmix yang berkualitas dan memperhatikan kuantitasnya.

"Selain berfungsi sebagai jalan lintas kota ini, juga jalan Lintas Sumatera Utara. Kota ini juga dikenal sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) kawasan Danau Toba, maka pengerjaan hotmixnya kami harapkan agar lebih spesial lagi lah, dikarenakan pengaspalan jenis Hotmix seperti ini datangnya diperkirakan sekali dalam 5 tahun, bahkan sekali dalam 10 tahun," tegas warga lainnya, Santi Singa (35) di Pantai Bebas Parapat. (jes)