Beberapa pekerja saat memasang pagar besi dan plang nama Pos Pengamatan Gunung Api Pussuk Buhit dengan kode 020 40' 23,39" LU dan 980 56'18, 31 BT 1104 M DPL di Bangundolok, Parapat. PALAPAPOS/Jes Sihotang

Pos Pengamatan Gunung Api Pussuk Buhit Hanya Pajangan

SIMALUNGUN - Pos pengamatan gunung api Pussuk Buhit dengan kode 020 40' 23,39" LU dan 980 56'18, 31 BT 1104 M DPL diduga kerap dapat 'bantuan anggaran' dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang bermarkas di Lingkungan III, Bangun Dolok, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Parahnya, saat tim palapapos.co.id hendak melakukan konfirmasi, Senin (17/12/2018) ke kantor pusat pengamatan yang berada di puncak Camping Ground Bangun Dolok itu, ternyata petugasnya tidak berada ditempat dan jarang 'ngantor dengan 'modus' sedang memantau Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.

Padahal, kunjungan tersebut hanya untuk melakukan konfirmasi perihal banyaknya kasus titik bencana longsor di wilayah  Kelurahan Parapat dan juga banjir bandang yang tak terduga menghantam Jembatan Siduadua (jembatan kembar) Perbatasan Nagori Sibaganding dan kelurahan Parapat bebrrapa waktu lalu.

Tentunya, peristiwa bencana alam tersebut sangat mengejutkan, karena terjangan banjir bandang itu diatas teriknya mentari pagi sekaligus membawa lumpur bercampur sisa ilegal loging, pangkal pinus dan bebatuan.

Selain itu, adanya isu 'Tsunami Danau Toba' meskipun tidak mungkin terjadi, namun dibutuhkan pernyataan dari pihak berkompeten untuk mengklarifikasinya. Namun, kantor tempat pemantauan yang berada di Bangundolok, diketahui jarang dihuni petugas.

Terpisah, salah seorang warga yang ditemui disana, S Sinaga menyebutkan, bahwa nama petugas penjaga Pos Gunung Api itu bernama Adi dan satu penjaga malam dari warga sekitar Bangun Dolok bernama Sarwendi Siallagan.

"Kami hanya melihat Sarwendi yang kerap jaga disana, sementara operatornya jarang sekali masuk, dan setiap kami tanya, selalu alasan mereka sedang berada di Karo untuk memantau Sinabung," terang S Sinaga.

Menurutnya, jika pos pemantau Gunung Api Pussuk Buhit ini tidak berguna di Bangun Dolok Parapat, maka hemat kami lebih baik dipindahkan saja ke Pangururan, Kabupaten Samosir.

"Sebab gunung yang akan dipantau itu 'Pussuk Buhit' ada di Kabupaten Samosir, persisnya di obyek wisata Aek Rangat (Hotspring) Pangururan," tandasnya. (jes)

Previous Post Presiden: Tata Krama Politik Jadi Pelajaran Dari Gus Dur
Next PostMahasiswa Tangerang Tanam Ribuan Pohon Mangrove