
Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno bersama Uspika dan Kepala Trantib Kecamatan Girsip Nelson Sinaga saat meninjau parit dibelakang rumah warga yang menjadi biang kerok banjir kerumah 14 KK di Jalan SM Raja Parapat. PALAPAPOS/Jes Sihotang
Polsek Parapat Terjun Langsung Tangani Banjir
SIMALUNGUN - Untuk mendengar sekaligus melihat kondisi dan biang kerok penyebab banjir disetiap musim penghujan di wilayah kota Wisata danau Toba Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno didampingi Sekcam Risdonni Sinaga, terjun langsung kelapangan bersama Uspika setempat, Senin (3/12/2018).
"Kami ada sekitar 14 KK warga yang kerap terimbas banjir dikala musim penghujan. Kami tak terima dengan situasi yang ada sekarang, dikarenakan ada penyempitan drainase (saluran air) yang selama ini lancar, dan sudah beberapa kali keluhan itu disampaikan kepada pihak Kelurahan Parapat, tetapi minim perhatian dan tidak mampu berbuat apa-apa. Akhirnya kamipun berkordinasi dengan pihak Polsek parapat dan jajaran Uspika lainnya, agar ada penanganan untuk sementara," ujar salah seorang warga yang rumahnya terimbas banjir, W br Sinaga (38).
Ia mengaku bahagia, dengan bantuan dari pihak polsek. "Kami pun senang walau penangannannya kini masih tergolong hanya pembersihan parit dan membuka saluran air yang tersumbat. Kami senang karena baru kali ini kapolsek ikut serta langsung turun tangan setelah mendengar keluhan kami," kata warga.
Diketahui, Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno, Danramil 11 Parapat Kapten Inf Prawoto, Bhabinkamtibmas Polsek Parapat, Kepling Lingkungan I Bukkit Silalahi bersama para pemilik ruko dan rumah warga yang kerab dilanda banjir (genangan air), bersama-sama turun langsung melakukan pengecekan di parit dan gorong-gorong disekitar Lingkungan I untuk mencari tahu penyebab rumah dan ruko warga sering dilanda banjir.
Dari hasil Hasil pengecekan sementara, ditemukan parit yang berada di Lingkungan I tepatnya di belakang rumah warga, ternyata tidak berfungsi dengan baik. Hal tersebut akibat sejumlah bangunan permanen yang 'memakan drainase'dimana bangunan tersebut sudah menutupi parit dan tidak memperhatikan kepentingan umum.
Dilain pihak, air dari sejumlah parit pemukiman padat penduduk dibelakang Jalan SM raja Parapat, seharusnya dialirkan ke sebuah 'Bubusan' utama bentuk gorong-gorong yang di bawah lantai rumah warga, tepatnya memanjang dari belakang sampai ke depan rumah warga (gorong-gorong itupun sudah tertutup-red).
Seharusnya, dari titik ini semua sumber air parit dari perkampungan di jalan Anggarajim Parapat dapat dialirkan ke Danau Toba lintas drainase pantai bebas Parapat, dan ternyata semua saluran sebagian besar mengalami penyumbatan dengan tumpukan sampah.
Masalah ini timbul akibat dari kurangnya kesedaran masyarakat sekitar yang membuang sampah sembarangan. Parahnya lagi, banyak yang membuang sampah di parit media saluran air, yang justru berakibat fatal kepada rumah warga disekitar jalan SM raja Parapat, yang bersebelahan dengan kantor Polsek Parapat dan gerbang masuk Parapat disamping RSU/IGD Parapat.
Sejauh ini, Kapolsek dan tim yang turun kelapangan menyimpulkan beberapa hal, diantaranya pertama, untuk jangka pendek, guna mengatasi hal tersebut disepakati segera mungkin melaksanakan gotong royong bersama.
Selanjutnya, untuk program jangka menengah dan jangka panjangnya, warga bersama pihak kecamatan akan menyurati Bupati Simalungun melalui instansi terkait guna mencari solusi terbaik, sebab persoalan ini seharusnya tidak perlu terjadi di kawasan kota wisata danau Toba Parapat, sebagai sumber penghasil Pendapatan Asli Daerah nomor dua di Kabupaten Simalungun ini.
Lebih juah, dengan begitu kompleksnya persoalan parit dan tata ruang bangunan rumah warga dengan ego masing-masing pihak, maka kedepan bisa saja pemerintah menentukan sikap agar dalam pembangunan dibuat gorong-gorong yang besar akan menyita sejumlah lahan masyarakat, yang diproyeksikan kerjasama dengan pihak Dinas PU Provinsi Sumut.
Pasalnya, jalan SM Raja Parapat adalah jalan antar lintas Sumatera (jalinsum) dan tentu dengan pihak Tata Ruang dan Pemukiman dari Pemkab Simalungun, diharapkan kedepannya terjalin komunikasi yang baik sehingga persoalan banjir di inti kota parapat ini dapat teratasi dengan baik, seperti diungkapkan AKP B Priyatno. (jes)