
Kasat Reskrim AKP Hendro Sutarno menyebutkan masih melacak keberadaan pelaku pembacokan nenek berusia 85 tahun. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Polisi Lacak Keberadaan Pelaku Pembacokan Ronia Melalui Telepon Genggam
TARUTUNG - Hingga kini, Polres Taput masih melacak pelaku pembacokan nenek berusia 85 tahun bernama Ronia Pasaribu. Tim opsnal yang diturunkan mencoba melacak melalui nomor Hp atau telepon genggam pelaku yang sempat tukaran dengan warga setempat.
Kapolres Taput melalui Kasat Reskrim AKP Hendro Sutarno, Sabtu (23/3/2019) membenarkan, pihaknya masih mengungkap tabir pelaku pembacokan Ronia Pasaribu. "Kita gali informasi, ketika itu mereka mengaku boru Siahaan dan marga Pasaribu. Dan sempat tukar-tukaran HP," ungkapnya.
Diakuinya, tim yang diturunkan mencoba melacak melalui HP itu. "Kita belum dapat gambaran pelakunya, semoga tim dilapangan dapat segera menangkap," ujar Sutarno yang berdasarkan informasi yang akan mutasi ke Polres Serdang Bedagai dalam waktu dekat.
Seperti diberitakan, Ronia Pasaribu seorang nenek berumur 85 tahun menjadi korban perampokan di Parsalakan, Desa Pancur Napitu, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara. Dari informasi yang berhasil dihimpun palapapos.co.id, perampokan terjadi Senin (18/3/2019) sekitar pukul 14.00 Wib.
Diduga pelaku perampokan sebanyak dua orang (perempuan dan laki laki identitas belum diketahui) identitasnya datang ketempat pelaku untuk membeli buah salak.
Kemudian pelaku memesan buah salak kepada korban sebanyak 3 kg, hingga akhirnya korban dengan membawa peralatannya berupa sebuah keranjang dan sebilah parang, pergi masuk kedalam kebun salak untuk memetik buah salak.
Selanjutnya pada saat itu korban langsung dibacok dengan menggunakan sebilah parang dengan kondisi jari hampir terputus, terkena tangan dengan luka-luka di kepala.
Berdasarkan lagi info yang digali, korban diketahui cucu korban dirumahnya sekitar pukul 18.00 Wib lebih, dengan keadaan berlumuran darah dan luka-luka seperti yang dijelaskan diatas.
Kemudian, keluarga korban menghubungi PSC 119, dan dengan sigap akhirnya team PSC 119 berhasil mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan pertama dan selanjutnya melarikan korban kerumah sakit terdekat.
Salah satu staf PSC yang dihubungi via selular, Selasa (19/3/2019) membenarkan tim medis ada melakukan pertolongan kegawatdaruratan di Parsalakan semalam.
"Semalam kita larikan ke RSU akibat sejumlah luka bacok ditubuhnya. Namun informasi saat ini keadaan korban sudah mulai membaik," kata staf PSC yang tidak bersedia namanya dikorankan.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, akibat perampokan tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp5 juta yang diambi dari kantong (puro-puro) korban. Selain itu, perampok juga mengambil anting korban. (als)