Kades Silantom Tonga Mula Ritonga saat berada dilahan Jagung warganya yang saat ini butuh pemupukan. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Petani Mengeluh, Pupuk Subsidi Langka di Silantom

TAPANULI UTARA - Petani di Kenegrian Silantom khususnya Desa Silantom Tonga Pangaribuan, Tapanuli Utara, mengeluh. Pasalnya, saat ini pupuk Subsidi jenis urea, SP36, Phonska, Zeta dan organik sulit ditemukan. 

Bahkan, bila kelangkaan ini berlanjut akan memicu penurunan hasil panen akibat kuantitas pemakaian pupuk akan dikurangi petani.

Kades Silantom Tonga Mula Ritonga, Rabu (2/10/2019) membenarkan keluhan petani di wilayahnya. "Memang saat ini pupuk Subsidi sulit ditemukan, padahal proses pemupukan untuk lahan pertanian maupun perkebunan sudah seharusnya dimulai," ujarnya.

Keluhan kelompok tani di desanya, yakni Marsada, Dosroha, Mekar Tani dan Saurdot, sudah dicoba ditanyakan Mula ke kios pengecer.

Namun, kios pengecer, yakni UD Asina mengatakan, pasokan pupuk Subsidi diterima dari distributor GCS belum maksimal. "Padahal RDKK telah disampaikan petani kita empat bulan lalu," keluhnya.

Jika ini berkepanjangan, Mula khawatir akan kuantitas maupun kualitas hasil penen petaninya menurun. nHal itu berdasarkan perhitungan bila harga 1 zak pupuk subsidi dibeli petani Rp100 ribu, bila pupuk itu langka petani terpaksa membeli pupuk non subsidi seharga Rp400 ribu.

"Dengan mutu dan kualitas pupuk sama dibeli dengan harga berbeda pasti petani akan berpikir panjang maksimal melakukan pemupukan lahannya yang akan berpotensi menurunkan kualitas panennya. Kami harapkan keluhan kelangkaan ini bisa didengar instansi terkait," harapnya.

Terpisah, pengusaha UD Asina Efendi Harianja mengungkapkan, kelangkaan pupuk subsidi kurang maksimalnya pasokan dari distributor. "Terkadang RDKK kita sampaikan 100 ton ke distributor belum tentu datangnya sesuai, bisa saja setengahnya sehingga ada kelangkaan," ujarnya.

Selain itu, faktor lainnya kurangnya validitas data petani serta jumlah kebutuhan pupuk setiap musim tanam dari PPL. "Itulah salah satu faktornya, ya kita harap pihak distributor memenuhi kuota pupuk subsidi sehingga bisa ditebus petani," harapnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian SEY Pasaribu saat dikonfirmasi keluhan langkasnya pupuk subsidi mengatakan, akan diusahakan.

"Kita usahakan yg dek, sudah kita surati provinsi untuk menambah kuota pupuk bersubsidi ke Taput, mudah-mudahan dalam waktu cepat direalokasi ke kita," ujarnya via selular. 

Hingga kini, pihak distributor GCS terkait kelangkaan pupuk subsidi di wilayah kerjanya belum bisa dihubungi. (als)

Previous Post Butuh Bantuan Benih, Kenegrian Silantom Berpotensi Menjadi Lokasi Penangkaran Jagung
Next PostNilai Investasi Proyek Strategis Nasional Capai Rp 4.183 Triliun