TAPANULI UTARA - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara bekerjasama dengan Polres Taput menyiapkan satu project bernama 'Huta Na Gogo, yang dalam Bahasa Batak jika diterjemahkan berarti Kampung Tangguh ataupun Mandiri dan dipusatkan di Dusun Pandumaan, Desa Baribaniaek, Muara.

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penanaman perdana bawang merah sekaligus panen di lahan milik anggota Poktan bermarga Siahaan. Selanjutnya dilakukan penyerahan bantuan bibit tanaman padi, mangga, alpukat, durian serta menabur 10 ribu benih ikan Mas dan Nila, baik di kolam maupun perairan Danau Toba.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Sarlandy Hutabarat kepada awak media menyebutkan Huta Na Gogo adalah sebutan dari Kapolres terinspirasi dari Kampung Tangguh di daerah lain. "Kita sangat menghargari apa yang diinisiasi Kapolres terinspirasi kampung tangguh di daerah lain," katanya.

Dengan adanya Huta Na Gogo, sambungnya, Taput akan kuat ekonomi, pendidikan, kesehatan dan tidak akan terjebak pandemi Covid-19. "Saat ini kita tengah masuk fase New Normal, kita harapkan Pemkab dan elemen masyarakat bergabung mendukung kampung kuat pangan dan semakin mandiri," katanya.

Lebih jauh, Sarlandy berharap Huta Na Gogo di Desa Baribaniaek akan jadi Pilot Project Sumut bahkan Taput. "Kita harap akan memicu Kampung Tangguh lainnya di Taput," harapnya.

Sementara itu, Kapolres AKBP Jonner Samosir mengatakan, istilah Huta Na Gogo terinspirasi dari Kampung Tangguh di Pulau Jawa maupun daerah yang telah melakukannya terlebih dahulu.

"Huta Na Gogo artinya kuat dalam segala hal, baik pangan dan sektor lainnya. Saat ini, Taput masuk zona Kuning dan siap menuju tatanan hidup baru, kita ingin Baribaniaek di Muara menjadi barometer kampung tangguh," ungkapnya.

Selanjutnya, Jonner menyebut alasan memilih Desa Baribaniaek di Kecamatan Muara, karena awalnya  untuk mendukung pariwisata Danau Toba. "Muara satu-satu kecamatan yang punya perairan Danau Toba, di-launching-nya Huta Na Gogo akan jadi cikal bakal para wisatawan datang ke Muara," pungkasnya. (als)