
Bupati Taput Nikson Nababan dan Presdir AP II (Pesero) M.Awaluddin menandatangi kerjasama pemanfaatan lahan pengembangan Bandara Internasional Sisingamangaraja XII Silangit. Kamis (7/10/2021). PALAPA POS/ Alpon Situmorang
Pengembangan Bandara Silangit, Bupati Taput dan Presdir AP II Teken Pemanfaatan Lahan 163 Hektar
TAPANULI UTARA - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara kembali memperpanjang perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah untuk pengembangan bandara Sisingamangaraja Silangit, dari sebelumnya 15 Februari 2016 dengan luasan lahan 142 hektar, diperbaharui Kamis (7/10/2021) penambahan 21 hektar dengan total menjadi 163 hektar.
Penandatanganan dilakukan antara Bupati Taput Nikson Nababan dengan Presiden Director PT Angkasa Pura II (Pesero) Muhammad Awaluddin, dihadiri Director Finance Managament and Risk Wiweko Probojakti, Executive General Manager Bandara Internasional Sisingamangaraja Silangit R. Indra Crisna, Kelik Purwanto VP of Asset Management, Kapolres Taput AKBP Ronal FC Sipayung, Dandim 0210 TU serta Wakil Ketua DPRD Taput Fatimah Hutabarat.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dihadapan Presdir AP II M. Awaluddin menceritakan awal perjuangannya dari sebeliumnyaa bandara perintis hingga dihinggapi pesawat berbadan lebar.
"Perjuangan Silangit jadi Bandara Internasional diteken Presiden Joko Widodo penuh lika liku, mulai dari kondisi runway yang kurang untuk melayani pesawat Air Bus hingga Boeing. Kemudian status bandara yang mau ditarik ke Kementerian Perhubungan dijaman Pak Budi Karya dan Menhub Ignasius Jonan. Kita tetap bertekad bagaimana Silangit menjadi Bandara Internasional,"ungkap Nikson
Selain itu, lahan yang dikuasai masyarakat menjadi salah satu perkara yang membuat pengembangan bandara sangat sulit dilakukan.
"Akhirnta kita minta kawasan hutan lindung itu diserahkan ke Pemkab sehingga bisa kita manfaatkan untuk kepentingan pengembangan bandara. Makanya Ibu Menteri teken itu, dan kita gandeng Kajari, TNI POLRI melawan gugatan, dan akhirnya kita menang sehingga tidak ada lagi kendala lahan,"ujar Nikson.
Permasalahan baru kembali timbul yakni runway yang tidak optimal panjangnya untuk pesawat berbadan lebar. “Kita papas itu tebing siang malam gunakan alat berat dari Pemkab dan swasta hingga dari Kabupaten lain, dan juga subsidi load seat,"imbuhnya.
Langkah itu dilakukan sebut Nikson, bertujuan agar Bandara Silangit bisa menjadi Bandara Internasional dengan harapan menjadi pintu gerbang utama menuju Kawasan Danau Toba.
"Nah, sekarang bagaimana naiknya penumpang gunakan penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Silangit, kalau Saya lihat triggernya Universitas Negeri Umum, Saya mohon Pak Awaluddin bantu dorong bila ada rapat dengan Pak Presiden. Serta juga mohon dukungan membenahi pintu masuk jalan menuju bandara,"tambahnya.
Terkait nama Bandara, Nikson menyatakan agar diakomodir keinginan kedua belah pihak.
"Kita namakan saja Bandara Internasional Sisingamangaraja XII Silangit dan agar diseragamkan ke semua airliner,"pungkasnya.
Presdir AP II M.Awaluddin sangat mengapresiasi dukungan segenap stake holder hingga Bupati Taput memperjuangkan pengembangan Bandara Silangit.
" Pak Bupati Nikson sangat paham bagaimana perjalanan bBandara Silangit hingga menjadi Bandara Internasional setelah ditandatangani Pak Jokowi. Bandara ini merupakan titik penting menopang destinasi kawasan Danau Toba dan merupakan pintu utama,"katanya.
Awaluddin berharap komitmen ini tetap dipertahankan serta AP II senantiasa akan memodernisasi.
"Bandara Sisingamangaraja Silangit saya rasa primadona bagi penumpang setelah Bandara Kualanamu, semoga kedepan jumlah penumpang meningkat gunakan bandara ini,"pungkasnya.
EGM Bandara Internasional Sisingamangaraja Silangit R. Indra Crisna mengatakan, kondisi panjang runway mencapai 2.650 meter, dengan luas terminal 700 ribu perpax.
"Terima kasih Pak Bupati, tambahan lahan 21 hektar dari sebelumnya 142 hektar akan kita gunakan untuk pembangunan visibility untuk keselamatan pesawat saat kondisi kabut. Jadi pesawat nantinya tidak takut lagi take off maupun landing dengan kondisi cuaca apapun,"katanya.
Penulis : Alponso