Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meresmikan Tim Jabar Saber Hoaks. PALAPAPOS/Istimewa

Pemprov Jawa Barat Bentuk Tim Jabar Saber Hoaks

BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat membentuk tim Jabar Saber Hoaks sebagai upaya melawan arus informasi negatif yang bisa memecah belah serta membuat keresahan di masyarakat.

"Jadi kami ingin masyarakat kami produktif. Kalau tiap hari waktu kita habis untuk pertengkaran padahal bohong, jadi kerugiannya waktu kita yang harusnya dipakai hal-hal positif, tapi akhirnya bohong," ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat peluncuran Jabar Saber Hoaks di Gedung Sate, Jumat (7/12/2018).

Menurutnya, perkembangan teknologi yang pesat belum diimbangi dengan penggunaannya secara bijak terutama di Indonesia. Masyarakat mudah terpancing oleh hal-hal yang justru dapat merugikan dirinya sendiri.

Selain itu, rendahnya budaya literasi membuat masyarakat enggan memverifikasi suatu berita yang belum jelas kebenarannya atau informasi negatif. Maka, saat menerima berita bohong, banyak masyarakat yang langsung percaya dan menjadi panik.

"Indeks literasi masyarakat Indonesia berada di posisi 50 dari 60 negara. Orang Indonesia hanya satu konsentrasi 20 detik membaca berita. Kadang-kadang dibaca judulnya saja, isinya tara (tidak) dibaca," kata dia.

Ia mencontohkan dampak dari berita bohong juga sangat luar biasa seperti pada perang dunia ke dua. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, serangan tentara Jerman terhadap Polandia berawal dari hoaks.

"Jadi diberitakan seolah-olah ada tentara Polandia yang akan menyerang Jerman, disampaikan militer jerman ke Adolf Hitler. Mereka menculik petani Polandia dibius diajak ke stasiun radio seolah-olah kampungnya diserang. Dibikin segitu berita hoaxnya dan sumbu hoaks itu menyebar sampai perang dunia kedua," kata dia.

Maka dari itu, lahirnya Jabar Siber Hoax bisa menjadi wadah untuk mengedukasi, memverifikasi, serta melawan berita-berita bohong. Masyarakat yang melaporkan suatu informasi yang belum jelas kebenarannya, langsung diverifikasi oleh tim apakah itu benar atau hoaks.

Masyarakat yang memperoleh berita bohong atau ragu terhadap kebenaran informasi bisa melaporkan atau mengeceknya melalui nomor 082118670700, facebook Jabar Saber Hoaks, dan instagram/twitter/line ke @jabarsaberhoaks.

"Kultur Indonesia yang negatif kita lawan dengan budaya literasi yang kuat. Sehingga Jabar Saber Hoaks adalah menjadi lembaga memverifikasi berita bisa diminta bisa tidak diminta," kata dia. (ant)

Previous Post Para Seniman Antusias Hadiri Kongres Kebudayaan
Next PostBupati Samosir Temui Menteri PUPR