BEKASI - Hasil observasi Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menenga (UMKM), temukan titik lemah yang dinilai krusial, yakni tingkat daya saing yang masih kalah dengan produsen-produsen ternama. Padahal, produk yang dihasilkan Kota Bekasi memiliki kualitas yang cukup baik.

Dalam penilaian lomba UMKM yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bekasi, Kamis (19/9/2019), di De'Bhagasasi Pasar Proyek Bekasi Timur, sebanyak 90 pelaku UMKM memamerkan berbagai produk yang ikonik dan memiliki nilai jual bagus di pasar.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengakui bahwa produk yang dipamerkan dalam kegiatan ini sangat inovatif dan melebihi kualitas produk aslinya. Ia optimis apabila kemasan produk terus ditingkatkan, maka tingkat daya saing akan semakin luas hingga ke mancanegara.

"Tentunya harapan saya kegiatan ini menjadi nilai tawar yang lebih baik dari prodak aslinya. Inovasi inilah yang harus terus ditingkatkan agar hasil produk dari UMKM bisa merambah pasar luar kota maupun mancanegara," ujar Tri Adhianto yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi. 

Kepala Koperasi dan UMKM Kota Bekasi, Abdillah Hamta mengatakan sasaran UMKM atau pelaku usaha ditargetkan  ikut kegiatan sebanyak 120. Namun yang mendaftar lomba kurang lebih 90 pelaku usaha.

Kriteria perlombaan, kata Abdillah, hanya sebatas desain dan kemasan untuk makanan dan minuman. Karena menurutnya hal itu yang dinilai paling urgen.

"Jika desain dan kemasan produk yang dihasilkan menarik, tentu akan berpengaruh terhadap penjualan. Saya berharap ini menjadi motivasi bagi para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan daya saingnya lebih baik lagi," pungkasnya. (lam)