Jalan yang dihotmix dengan cara menempelkan aspal ke jalan yang sudah ditambal sulam warga dengan cara rabat beton. Hal ini dituding menguntungkan pemborong yang melakukan hotmix. PALAPAPOS/Jes Sihotang

Pemborong 'Tindih' Sulam Tambal Jalan dengan Hotmix

SIMALUNGUN - Proyek peningkatan jalan jurusan Bangun Dolok, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terkesan 'tanggung' karena pengaspalan jalan rusak itu hanya dari depan Wisma/Penginapan Methodist Parapat hingga ke persimpangan perkampungan Bangun Dolok, di puncak Camping Ground Parapat.

Hal itu disampaikan salah seorang warga setempat, M Sidabutar (50), Senin (17/12/2018). Ia menuturkan, pemborong tidak menghargai kearifan lokal dalam artian jerih payah warga setempat. Menurut Sidabutar, jalan yang di hotmix itu justru jalan yang sudah kami perbaiki dengan sulam tambal karena selama ini rusak parah.

"Sebaiknya pengerjaan hotmix itu dilaksanakan dari Jembatan Sungai Batu Gagak lah. Agar bisa tersambungkan dengan baik ke jalan yang sudah kami sulam tambal ini," katanya sembari menunjukkan plang proyek yang ditempel di kayu pohon pinus, bertuliskan volume Hotmix efektif September 510 M2 x 3 M2 x 5 M2 dengan hari kerja 95 hari kalender.

Adapun proyek dari Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Simalungun ini menyedot anggaran dari APBD Simalungun tahun anggaran 2018 sebesar Rp979.706.291.00 dan dikerjakan kontraktor CV Dolok Nagodang.

"Entah proyek ini sudah selesai atau tidak, kamipun tidak tahu. Soalnya sudah tidak ada aktifitas lagi, meski banyak material yang tertinggal dibahu jalan berupa tumpukan kerikil dan emapta tumpukan sirtu di depan pos pemantauan Gunung Pusuk Buhit, di bangun Dolok," paparnya.

Kendati jalan dari Simpang PLN Parapat menuju Bangun Dolok diperkirakan hampir 3 Km, namun proyek itu hanya dikerjakan diatas sana. "Padahal, yang paling parah itu kan dari Jembatan Bangun Dolok itu nya Pak," sambung Sidabutar.

Sementara itu warga lainnya, P Sinaga (45)  mengatakan, sebaiknya hotmix itu dari jalan yang menanjak dan rusak parah yang di aspal, sehingga lebih pas bagi para pengendara dan agar tidak terjungkal kejurang.

"Sayangnya dijalan yang sudah selesai di hotmix itu, justru menimbunkan aspalnya ke rabat beton yang sempat dibuat warga dengan salah satu donatur. Enak kali, si pemborong menimbunkan aspal hotmixnya di jalan yang sudah kami perbaiki itu. Jadi benar yang disampaikan kawan-kawan dari perkampungan Bangun Dolok, baiknya hotmixnya itu dimulai dari Jembatan Sungai Batu Gagak, karena jalannya agak terjal dan rusak parah," tandas warga lainnya, T Manik (48). (jes)

Previous Post Presiden Ajak PKB Cegah Isu Tingkatkan Elektabilitas
Next PostKPK Ingatkan Kemensos Awasi Bansos