TAPANULI UTARA - Tingginya pasien rawat inap maupun rawat jalan yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung membuat manajemen berupaya mengoptimalkan pelayanan.

Direktur RSUD Tarutung dr Janri Nababan disela-sela mendampingi Bupati Taput Nikson Nababan sidak ke sejumlah poliklinik, kurang lebih 300 pasien BPJS berobat setiap harinya.

“Pasien kita membludak hampir tiap hari baik rawat jalan maupun inap, makanya secara bertahap kita akan benahi baik itu ruang tunggu obat, antrian pasien," kata Janri Nababan, Senin (17/2/2020).

Bahkan sebut mantan Kadis Kesehatan tersebut, membludaknya pasien penyakit Jantung membuat pihaknya akan menambah dua lagi dokter spesialis Jantung.

“Tadi, Pak Bupati melihat banyaknya pasien Jantung agar ditambah dokternya, dan memang Maret ini akan ada dua lagi kita kontrak," ujar Janri.

Diakui Janri, status lahan menjadi ganjalan pembangunan fisik. “Kita hanya bisa membangun kecil-kecilan, tidak bisa skala besar karena dasarnya sertifikat, dan memang tiga tahun terakhir anggaran puluhan miliar APBN pulang karna tidak ada sertifikat, sangat disayangkan padahal Pak Bupati ingin ini jadi pusat rujukan," ungkapnya.

Bupati Taput Nikson Nababan kepada manajemen RSUD meminta pasien dilayani dengan baik, nyaman dan cepat sembuh, bukan tambah stres.

“Pelayanan obat harus dipercepat dengan menambah tenaga yang melayani, ruang tunggu pasien bagi rawat inap harus disediakan. Rumah sakit ini sudah ramai, kurang lebih 300 pasien BPJS rawat jalan setiap hari. Jadi tolong layani dengan sepenuh hati," kata Bupati Nikson.

Nikson dihadapan para pasien yang sedang antri maupun dirawat meminta dukungan agar Pemkab segera menuntaskan polemik lahan.

“Sabar ya Inang dan Amang, niat kita ingin membangun sejumlah fasilitas namun masih ada yang perlu dituntaskan yakni status lahan. Mari kita bersama berdoa agar ini selesai, sehingga Pemkab bisa membangun demi mengoptimalkan pelayanan pasien," kata Nikson. (als)

Baca Juga: Bupati Nikson Sidak RSUD Tarutung Usai Pimpin Hari Kesadaran Nasional