Mafia Pasar Daging di Indonesia Harus Diberantas
KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat menyatakan mafia pasar daging di Indonesia harus diberantas agar tak menyusahkan masyarakat.
"Saat ini, pasokan daging, khususnya daging sapi sangat kurang, ini permainan dari mafia. Karena itu perlu dibersihkan agar meraka tidak main-main dengan harga daging," katanya.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan sering terjadinya lonjakan harga daging sapi di pasaran menjelang hari-hari raya besar keagamaan di Indonesia. Ia pun siap menjadi pimpinan untuk pemberantasan mafia daging di Indonesia, jika memang dipercaya Presiden Joko Widodo.
Jika diangkat menjadi pimpinan tim pemberantas mafia daging, diapun menargetkan pemberantasan mafia-mafia daging itu bisa dilakukan selama lima bulan saja,. "Kasih saya waktu lima bulan dan saya akan berantas itu para mafia daging sapi di pasar," ujar dia.
Viktor menambahkan, bahwa selama ini pemerintah berusaha menurunkan harga di pasaran, namun sayangnya para mafia daging tak mau menurunkan harga. Ia menambahkan, bahwa jika Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah menjadi menjadi daerah penghasil daging sapi terbanyak dan kirim ke berbagai daerah di Indonesia, bersamaan dengan itu pula mafia daging akan diberantas.
Ia mengaku sudah menyampaikan hal tersebut ke Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, terkait rencana pemberantasan mafia pasar daging itu. Politisi Nasdem itu menambahkan, pemerintah tidak boleh kalah dengan mafia. Pihaknya akan menurunkan harga daging di pasaran jika rencana tersebut terealisasi.
Terkait harga kebutuhan pokok di NTT yang mulai mengalami kenaikan, kata dia, hal itu biasa jika ada barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Namun, pihaknya akan melakukan berbagai operasi pasar sehingga mampu mencegah kenaikan yang lebih tinggi. (ant)