
Ketua LPK FUKERINJA-Tapanuli Poltak Silitonga bersama peserta didik magang ke Jepang saat mengikuti pelatihan di BLK Silakkitang, Sipoholon. PALAPA POS/Hengki Tobing
LPK FUKERINJA-Tapanuli Kembali Buka Penerimaan Pelatihan Kerja di Jepang
TAPUT - Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Forum Kerjasama Indonesia Jepang (FUKERINJA) Wilayah Tapanuli kembali menerima pendaftaran peserta untuk dididik atau dilatih sebelum diterima bekerja di Jepang.
"Bagi pria dan wanita lulusan SMA, SMK, D-III, Akper dan Strata Satu, yang belum bekerja dan ingin bekerja dan belajar ke Jepang, silakan daftarkan diri anda ke LPK FUKERINJA-Tapanuli yang berkantor di BLK Silakkitang Sipoholon,” kata Ketua FUKERINJA-Tapanuli, Poltak Silitonga, SH kepada palapapos.co.id, Selasa (15/10/2019).
Ia mengatakan, penerimaan pendaftaran dibuka bulan sejak Oktober hingga Desember 2019. Penerimaan kali ini disebut untuk angkatan ke-X. Tercatat, sejak dibukanya lembaga pelatihan kerja, kurang lebih 100 orang yang dilatih LPK FUKERINJA-Tapanuli, sudah berhasil bekerja di Jepang.
Para alumni LPK FUKERINJA yang bekerja di Jepang memperoleh pendapatan sebesar Rp 15 juta sampai dengan Rp 30 juta. Dijamin dengan asuransi kecelakaan kerja, serta biaya apartemen, air dan listrik beserta ongkos berangkat ke Jepang dan selama bekerja di Jepang ditanggung oleh perusahaan.
"Selama kontrak kerja 3 sampai 5 tahun di Jepang, bisa menerima gaji bersih sebesar Rp 400 juta sampai dengan Rp 700 juta. Bahkan jika pulang ke Indonesia, akan diminta untuk bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Atau juga sudah bisa membuka usaha sendiri," katanya.
Ia mengatakan, sepanjang peserta didik serius untuk mengikuti pelatihan, ia yakin peserta bisa lulus dan diterima menjadi tenaga profesional yang bekerja di perusahaan menengah hingga perusahaan besar di negara Jepang.
"Bagi adik-adik kami yang ingin mendaftar, mari susul para alumni LPK FUKERINJA yang sudah bekerja di Jepang," ajak Poltak.
Adapun persyaratan peserta didik magang ke Jepang diantaranya, bagi laki-laki khusus tamatan SMK, Jurusan Tekhnik Mesin Otomotif, Listrik, Bangunan, dan Tekhnik Komputer berusia minimal 17 tahun 8 bulan dan maximal 25 tahun, laki-laki.
Tamatan, SLTA/SMK/DI, DII, DIII/NON TEKNIK berusia minimal 19 Tahun 3 bulan dan maximal usia 25 tahun.
Sedangkan Perempuan untuk tamatan SMK Keperawatan dan Kesehatan dan tamatan AKBID dan AKPER berusia minimal 18 tahun dan maximal 27 tahun. Dan perempuan tamatan SLTA/SMA atau SMK NON Kesehatan minimal berusia 19 tahun 3 bulan dan maximal sampai 27 tahun 6 bulan. Peserta juga tidak boleh bertindik, berkacama, bertato, buta warna, dan cacat tubuh sehat jasmani.
"Untuk informasi yang lebih detail silakan datang ke kantor Balai Latihan Kerja Silakkitang di Sipoholon, Tapanuli utara, pada setiap hari kerja," kata dia. (eki)