
Literasi Digital Kemenkominfo 2021 bagi masyarakat Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Senin (12/7/2021).PALAPA POS/Desi
Literasi Digital Program Kemenkominfo Bagi Masyarakat Asahan
ASAHAN - Program Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) 2021 digelar bagi masyarakat Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Senin (12/7/2021).
Bupati Kabupaten Asahan H Surya BSc.selaku pembicara utama, memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.
Moh Rouf Azizi (Praktisi Digital, RTIK, dan Ceo Riaukarya.com) pada sesi Kecakapan Digital memaparkan proses kerja mesin pencarian informasi berupa, penelusuran, pengindeksan, dan pemeringkatan.
"Tips agar pencarian informasi di mesin pencarian menjadi lebih mudah, akurat, dan efektif antara lain, perhatikan urutan kata saat mencari, gunakan tanda minus (-) untuk menyaring hasil pencarian, gunakan tautan yang disarankan dari hasil pencarian, jangan bias hasil pencarian, serta gunakan simbol titik dua (:) untuk filter hasil pencarian,"jelasnya.
Pada sesi Keamanan Digital, DR. Siti Nabilah (Praktisi Pendidikan) mengangkat tema 'Peran Orang Tua Dalam Memberikan Ajaran Tentang Keamanan Internet Untuk Anak”.
Siti menjelaskan manfaat internet, diantaranya sebagai sarana mencari informasi, sarana mempermudah mencari referensi, dan lain-lain. Namun, ada juga bahaya pada internet, salah satunya cyberbully.
“Tentunya peran orang tua sangat penting dalam memberikan pengajaran internet, biasanya orang tua bisa dimulai dari memberikan kepercayaan pada anak, lalu mengedukasi dan mengontrol,"sebutnya.
Selanjutnya, Ahmad Riyansyah (Dosen Ekonomi dan Pengusaha Media) pada sesi Budaya Digital membahas ciri-ciri pengguna media digital konsumtif yaitu, gengsi tinggi, membeli hanya untuk status, tidak mau ketinggalan tren, serta tidak dapat kontrol diri saat ada penawaran menarik.
"Solusi untuk masyarakat yang hidup konsumtif berupa, masyarakat bisa memulai mengatur mindset digital dan melihat berbagai sudut pandang, selalu penasaran serta berpikir kritis dan adaptif,"jelasnya.
Masyarakat dinilai perlu mengubah gaya hidup konsumtif menjadi produktif dengan cara membuat anggaran belanja, bedakan rekening pribadi dan usaha, buat daftar kewajiban yang harus dibayarkan, serta ketahui pemasukan total setiap bulan. Batasi membeli untuk produktif seperti hiburan atau berita yang cukup, kebutuhan pokok, dan media pembelajaran.
Narasumber terakhir William Ramdhan (Ketua Program Studi Sistem Informasi) pada sesi Etika Digital menjelaskan teknologi sebagai sarana dalam mendapatkan informasi perlu memperhatikan etika.
"Kecakapan menggunakan dunia digital bukan hanya sekedar pengetahuan menggunakan internet dan media digital saja, akan tetapi dengan penuh tanggung jawab,"tegasnya.
Mengakhiri Webinar, Christopher Obadiah (Co-Founder Cetak Kreator dan Influencer dengan Follower 10,4 ribu) menyimpulkan, ada beberapa jenis mesin pencarian informasi selain google seperti, yahoo.com, bing, naver, teoma, dan baidu.
"Orang tua harus memberikan pemahaman atau edukasi tentang apa yang tidak boleh dilakukan dalam berinternet. Majunya teknologi informasi harus diikuti dengan penggunaannya yang memahami cara beretika di media sosial. Serta, masyarakat perlu mengubah gaya hidup konsumtif menjadi produktif,"pungkasnya.
Penulis : Desi