Webinar Literasi Digital Kemenkominfo bagi masyarakat Kota Pematang Siantar dilaksanakan secara virtual, Selasa (6/7/2021). PALAPA POS / Desi

Literasi Digital Kota Pematang Siantar

SIANTAR - Program Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2021 kali ini digelar di Kota Pematang Siantar diikuti  600 peserta, Selasa (6/7/2021), secara virtual menghadirkan Walikota Kota Pematangsiantar H. Hefriansyah selaku keynote speaker.

"Tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform,"terangnya.

Diawali sesi Digital Culture, T Irfan Muttaqien dari Citra Strategi Indonesia Consulting membahas mengenai efektivitas kampanye politik di media sosial sebagai sebaran informasi melalui media lebih luas, sebaran ide dan gagasan lebih cepat, tepat sasaran, dan pembentukan image kandidat lebih mudah.

"Beberapa cara menghindari hoax dan menjaga persatuan Bangsa diantaranya, berhati-hati dengan judul provokatif, periksa fakta, teliti keaslian foto, bergabung dengan grup anti-hoax, dan santun bermedia sosial,"sebutnya.

Dilanjutkan dengan sesi Digital Ethics, Anggi Maisarah (Communication Spesialist) dengan tema 'Bebas Namun Terbatas : Berekspresi di Media Sosial' memaparkan perkembangan komunikasi digital melintasi batas geografis dan batas budaya dengan cara interaksi, partisipasi, relasi, kolabirasi, dan ekspresi.

"Ekspresi sesuai etika dan etiket diantaranya menyadari keberadaan orang lain, memberikan saran atau komentar yang baik, taat pada standar perilaku online, tidak merugikan para pengguna dunia digital, dan menghormati privasi orang lain,"terangnya.

Pada sesi Digital Skill, Akbar Riandi (Relawan TIK Bangka Belitung 1001 Digital preneur) memberikan materi dengan tema 'Pentingnya Memiliki Digital Skill di Masa Pandemi Covid-19.

Beberapa kemampuan digital seperti, kemampuan mengelola identitas personal, kemampuan melakukan pencarian informasi, kemampuan mempelajari peralatan digital, dan kemampuan mengoptimalkan layanan digital.

"Alasan angkatan kerja muda yang terdapat dikarenakan mobilitas sosial dengan ekonomi yang dibatasi, kurangnya pengalaman dan keterampilan serta sedikitnya jaringan sosial, dan mayoritas bekerja di sekitar informasi dengan upah rendah, jam kerja tidak teratur, juga sistem keselamatan kerja dan kesehatan yang buruk,"ungkapnya.

Narasumber terakhir pada sesi Digital Safety, Hariqo Wibawa Satria (Direktur Eksekutif Komunikonten Institut Media Sosial dan Diplomasi, CEO Global Influencer School) mengangkat tema 'Kenali dan Pahami Rekam Jejak di Era Digital.

"Macam-macam jejak digital seperti, pembelian online, rute perjalanan, aplikasi yang di download, apa yang di posting, juga apa yang dibagikan dan dikomentari, jadilah warga dunia yang unik dan baik dengan cara belajar menjadi diri sendiri dan belajar hidup bersama," terangnya seraya menyebutkan Citizenship meliputi, manajemen cyberbullying, empati digital, berpikir kritis, dan manajemen privasi.

Webinar diakhiri oleh Jessica Yo (Public Speaker, Wakil Ketua UmumSobat Cyber Indonesia, dan Influencer dengan Followers 39,2 ribu) menyimpulkan, tema yang dibahas para narasumber mulai dari, kemampuan membuat aplikasi digital, berhati-hati dalam membagikan sesuatu dan mengomentari suatu konten, kebebasan berekspresi dengan berkomunikasi dalam media sosial, dan media sosial sebagai sarana meningkatkan demokrasi dan toleransi.

Penulis : Desi

Previous Post Penutupan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Dilaksanakan Di Desa Wisata Meat
Next PostLiterasi Digital di Kabupaten Asahan Sumatera Utara