
Literasi Digital Kemenkominfo bagi masyarakat Kabupaten Dairi dilaksanakan secara virtual, Senin (5/7/2021).
Literasi Digital Kemenkominfo di Kabupaten Dairi
DAIRI - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melaksanakan kegiatan Literasi Digital bagi masyarakat Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin (5/7/2021) diikuti 600 peserta menghadirkan Gubsu Edy Rahmayadi sebagai pembicara.
Relawan TIK Bangka Belitung Akbar Riandi selaku narasumber mengambil tema, 'Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital' menjelaskan, revolusi teknologi seperti adanya ruang guru, google classroom, artificial intellegence, digital economy mindset dari lifestyle dan sebagainya.
"Beberapa kemampuan digital antara lain, kemampuan mengelola data, pencarian informasi, membuat konten, melakukan personal branding dan lain lain,"sebutnya.
Profesi baru dan objek peningkatan kemampuan diantaranya web programmer, UI/UX Designer, IT Development, Content Writer, Social Media Strategist, influencer, cyber security dan banyak lagi. Untuk peluang bisnis yang menguntungkan di masa pandemi menurut Akbar adalah bisnis kebutuhan bahan pokok dan jasa pengiriman atau layanan antar.
Guru St Petrus sekaligus Pemerhati Pendidikan Dairi Rio Sitio memaparkan, Digital Culture dengan tema 'Literasi Digital Bagi Pendidik dan Anak Didik di Era Digital.
Berbagai macam kebutuhan manusia, terang Rio, telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai interaksi dan transaksi. Ragam belajar berbasis ICT antara lain konseling online, Social Media Learning, bahan ajaran digital (e book, e modul), TV Edukasi dan sebagainya.
Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap pendidikan, diantaranya orientasi pendidikan memenuhi 21st Century Learning, digitalisasi pendidikan, kompetensi 4C dan sebagainya.
Dijelaskan Rio, guru dituntut untuk memiliki kompetensi karakteristik siswa di era digital & ICT Skill (Permendiknas no 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi & kompetensi guru).
Dampak positif Literasi Digital yaitu untuk membantu proses pembelajaran, untuk dapat membedakan sumber-sumber belajar yang benar, signifikan dan dapat memberikan manfaat, dan untuk membuka peluang bagi guru agar lebih produktif dalam menciptakan media ajar digital.
CEO – Founder LiteBIG Tesar Sandika Pura pada kesempatan itu menerangkan Digital Safety dengan tema 'Pentingnya Memahami Jenis-jenis Serangan Cyber dan Perlindungannya.
Masalah keamanan sistim menurut Tesar antara lain kehilangan data (data loss) seperti bencana, kesalahan hardware dan software, dan kesalahan manusia. Untuk penyusup (Hacker) ada yang Pasif dan Aktif.
"Apabila telah terlanjur terpapar, apa yang harus dilakukan? Pengecekan : cekrekening.id, turnbackhoax.id, cekfakta.com, virustotal.com, https://hoaks.infovaksin.id/ dan Pelaporan ke patrolisiber.id, kantor polisi terdekat jika sudah terjadi kerugian materi," jelasnya.
Career Development Center, Univ. HKBP Nommensen Pematang Siantar Rindu Erwin Marpaung membawakan Digital Ethic dengan tema 'Dampak Penyebaran Berita Hoax.
"Hoax merupakan propaganda negative, dimana sebuah upaya yang disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan mempengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki oleh pelaku propaganda," katanya.
Jenis-jenis hoax antara lain, konten palsu, konten tiruan dan konten menyesatkan. Ciri ciri hoax yaitu sumber berita yang tidak jelas, provokatif, membuat permusuhan, menggiring opini, minta untuk di share atau di viralkan, manipulasi foto dan lain lain.
Alasan menyebarkan berita palsu karena ekonomi, kualitas pendidikan yang rendah. Sedangkan pemicu dan penyebab hoax antaranya suka berbagi, malas membaca, mengikuti tren, psikopat atau dibayar oleh pihak tertentu.
Solusi untuk mengatasi penyebaran hoax, menurut Rindu diantaranya cek sumber beritanya, hati hati dengan judul yang provokatif. Dampak dari hoax yaitu terjadinya emosi masyarakat dengan menimbulkan opini negatif, kegaduhan dan disintregrasi bangsa.
Selanjutnya Ivo Herawaty ( Influencer, 331K subscriber ) dalam sesi sharing menekankan dan mengingatkan agar para pendidik dan anak didik untuk meningkatkan kemampuan digitalnya.
Ivo juga mengajak pengguna internet dan media sosial untuk dapat lebih berhati hati agar tidak terjebak dengan hoax.
Lebih mengerti dalam melakukan perlindungan dari serangan cyber walaupun di dunia digital akan terbuka peluang bisnis yang cukup besar asal kita bisa kreatif dan memahami lebih dalam tentang Digital Literasi.
Penulis: Desi