
Webinar Literasi Digital Kemenkominfo 2021 bagi masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (7/7/2021). PALAPA POS / Desi
Literasi Digital Bagi Masyarakat Kabupaten Deli Serdang
DELI SERDANG - Program Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2021 digelar bagi 600 an peserta di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (07/07/2021). Gubsu H Edy Rahmayadi selaku pembicara utama, menyampaikan tujuan Webinar dilaksanakan agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.
Akademisi dan Praktisi Media, Fakhrur Rozi pada sesi Budaya Digital, mengangkat tema 'Memahami Multikulturalisme Dalam Ruang Digital' terkait perubahan media dan budaya bagaimana menghargai keragaman budaya Indonesia saat ditampilkan di ruang digital.
"Media digital semakin cepat dan terbuka dalam menampilkan keragaman budaya yang ada. Media sosial seperti youtube, instagram, dan tiktok menjadi platform yang paling sering dijadikan mediasi etalase multikulturalisme," jelasnya.
Kecepatan akurasi media sosial menjadi tantangan besar dalam ruang digital. Media sosial dengan algoritmanya membentuk filter bubble dan bisa tanpa sadar menggiring pengguna pada echo chamber dan menciptakan polarisasi. Dilanjutkan dengan sesi Etika Digital, Tengku Adri (Praktisi Komunikasi Digital) menjelaskan syarat menjadi cerdas digital antara lain, pintar atur waktu, komunikatif berempati, kreatif dan cakap gunakan software, sadar potensi serangan siber, sigap deteksi konten, pilah pilih posting, kritis terhadap isu, serta hargai karya cipta orang lain.
Sesi Kecakapan Digital oleh Muhtadi Zubeir (Praktisi IT-RTIK) dalam materinya memaparkan tips bikin konten menarik.
"Bikin konten menarik dengan cara, harus familiar dengan berbagai platform digital, konten yang unik dan bermakna, campaign selayaknya games, berikan program reward, strategi visual yang menarik, berikan jingle atau alunan musik, dan menggandeng influencer," terangnya.
Narasumber terakhir pada sesi Keamanan Digital, Jumadi (Pengurus Wilayah RTIK Indonesia) mengangkat tema 'Rekam Jejak Digital, dengan membahas keberadaan jejak digital pada postingan di internet, pencarian google, data pribadi yang dipublikasikan, dan pembelian di marketplace.
"Dampak negative dalam dunia digital ialah pishing, pencemaran nama baik, dan mempertimbangkan pelamar kerja dari jejak dunia digital. Beberapa cara untuk merawat jejak digital seperti, tidak memposting identitas diri di media sosial, atur privasi dan keamanan di media sosial dan google, juga melakukan verifikasi dua langkah," sebutnya.
Webinar diakhiri Sri Ayu Wahyuni (Influencer dengan followers 10 ribu) menyimpulkan, sebagai warga Indonesia tentunya harus bijak dalam menggunakan sosial media.
"Masih banyak orang yang menyalahgunakan sosial media, salah satunya maraknya penipuan online, berita hoax, dan cyber bullying. Jadi, gunakanlah sosial media dengan bijak dan lakukan hal-hal positif serta bermanfaat. Buatlah konten-konten yang kreatif agar dampak yang diberikan bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
Penulis : Desi