Kepala Sekolah SMP Bani Taqwa, Yusuf Maulana .

Larang Siswa Ikut PTS, Kepsek Bani Taqwa Sebut Hanya Salah Paham

BEKASI - Terkait persoalan SMP Bani Taqwa yang diduga melarang salah satu muridnya mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) lantaran belum membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), Kepala SMP Bani Taqwa, Yusuf Maulana menjelaskan, merupakan kesalahpahaman antara pihaknya dan orangtua murid, Senin (3/10/2022).

Kendati demikian Yusuf Maulana menyatakan tidak hanya satu murid saja yang terkendala perekonomian membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sekolah. Karena mayoritas siswa dan siswi yang bersekolah di tempatnya merupakan keluarga yang kurang mampu.

“Untuk masalah tunggakan itu sebenarnya tidak hanya siswa atas nama Annisa Aljatul Nuraini saja, bahkan sekolah kami kalau bisa dilihat ini mayoritas siswanya dari keluarga kurang mampu. Bahkan si Anisa ini sudah ikut ujian pada Kamis (29/9/2022) ketika orangtuanya datang kemudian komunikasi kepada pihak sekolah dan menyerahkan sejumlah uang yang memang masih jauh dari tunggakan dan itu tidak menjadi masalah, yang terpenting ada itikad baik dan komunikasi orangtua siswa dengan pihak sekolah,” pungkasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Kota Bekasi akan alokasikan dana bantuan pendidikan kepada siswa kurang mampu terkhusus pada kelas 8 pada Tahun Anggaran 2023. Pasalnya saat ini Yusuf Maulana mengakui bantuan pendidikan baru tertuju untuk siswa kelas 7 terlebih dahulu.

“Intinya siswa atas nama Annisa Aljatul Nuraini ini kan kelas 8 jadi belum masuk memang bantuan pendidikan yang dari Dinas Pendidikan, karena untuk yang 2022 ini masih untuk kelas 7. Nanti untuk yang kelas 8 ini akan dimasukan pada tahun anggaran 2023, maka kami insyaallah sudah membuat berita acara dengan orang tua yang bersangkutan dan kita sampaikan kabar baik bahwasanya masalah selesai, dan ini merupakan kesalahpahaman, kemudian untuk sisa tunggakan yang masih ada atas nama annisa ini akan dibebankan ke tahun anggaran 2023,” ungkapnya.

Namun, ia beranggapan tindakan orangtua murid yang sempat mengadu kepada anggota DPRD Kota Bekasi dan juga wartawan terlalu berlebihan. Terlebih dirinya menduga Annisa Aljatul Nuraini mengalami tekanan psikis akibat pemberitaan.

“Ini yang kami dengar bahwa siswanya mendapatkan psikis dari pemberitaan, jadi orangtuanya merasa malu atau bagaimana, kami mencoba untuk komunikasi lagi jangan sampai anaknya malu untuk bersekolah karena pemberitaan,” tukasnya.

Penulis: Yudha

Previous Post Akibat Gempa, Air Hangat Sipoholon Mengalami Pergeseran
Next PostAndalkan Produk Kopi dan Handsanitizer, Bupati Nikson Akui UMKM Binaan TPL